Rencana penambangan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, rupanya tak sekadar menimbulkan pro dan kontra masyarakat. Hubungan sosial antarwarga pun menjadi korban.
Informasi yang dihimpun detikJateng, hubungan bermasyarakat antara warga pro dan yang kontra saat ini sangat berjarak. Bahkan hal tersebut sampai masuk ke dalam kegiatan ibadah.
"Bahkan saat salat di masjid itu saja kelihatan. Yang pro di sini, yang kontra di situ," kata warga Dusun Winongsari, Wadas, Mujianto, saat dijumpai di Masjid Al-Hidayah, Sabtu (12/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mujianto sendiri termasuk warga yang pro dengan penambangan di lahannya. Namun dia mengaku tidak ingin berkonflik dengan warga yang kontra.
"Kalau saya inginnya adem ayem. Tapi gimana lagi, itu kan hak masing-masing warga," ujar dia.
Warga lainnya, Rodhiyah, juga membenarkan hubungan sosial di desanya sudah renggang. "Ya sejak ada sengketa itu sampai sekarang renggang," kata dia.
Termasuk dalam kegiatan kerja bakti yang digelar aparat TNI di Masjid Al-Hidayah dan sejumlah musala, hanya sebagian warga yang datang.
Menurut warga yang kontra, tidak ada ajakan untuk mengikuti kerja bakti. "Nggak tahu ada kerja bakti, nggak dikabari," kata Himan, warga Winongsari yang tinggal di barat Masjid Al-Hidayah, hari ini.
(rih/dil)