Meski menyetop pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sementara waktu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka masih berkeinginan melanjutkan PTM.
Sebab, menurut Gibran, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilaksanakan saat ini tidak akan banyak berpengaruh dalam menurunkan angka COVID-19.
"Sebenarnya nggak ngefek (PJJ menurunkan angka COVID-19). Makanya PTM saja," kata Gibran saat dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (10/2/2022).
Namun demikian, Gibran mengaku masih akan membahas soal PTM dan PJJ lagi bersama para pemangku kebijakan. Kepastiannya baru akan diputuskan besok.
"Besok saya putuskan," ujarnya.
Jika nantinya diputuskan kembali ke PTM, Gibran mengaku tak akan memaksa. Orang tua siswa yang tidak setuju dengan PTM, anaknya tetap boleh mengikuti pelajaran secara daring.
"Kalau pengin PTM silakan. Kalau (PTM) tidak berkenan silakan PJJ, tidak dianggap absen. Seperti dulu itu," kata Gibran.
Gibran menambahkan, pengawasan protokol kesehatan di sekolah sebetulnya sudah ketat. Maka itu dia mengajak orang tua siswa turut memantau mobilitas anaknya selama di luar sekolah.
"Kita nggak menyalahkan sekolah. Di sekolah kan beberapa jam saja. Yang di luar itu lho. Mohon orang tua memonitor anaknya. Kebanyakan (siswa dari) luar kota," ungkap Gibran.
Terkait melonjaknya kasus COVID-19 di Solo belakangan ini, Gibran tak mau menyalahkan siapa-siapa, termasuk kemungkinan mulai lengahnya masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Rasah nyalahke sopo-sopo. Nyalahke aku wae. (Nggak usah menyalahkan siapa-siapa. Menyalahkan saya saja)," pungkasnya.
(dil/rih)