"Ayo, ayo, ayo, menolak dan melawan." "Ayo, ayo, ayo, melawan penindasan." Lagu-lagu pembakar semangat untuk menolak penambangan batu andesit terkait proyek Bendungan Bener itu menggema di Mapolres Purworejo, Jawa tengah, Rabu (9/2/2022).
Siapa lagi yang menyanyikannya kalau bukan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, yang ditangkap polisi saat terjadi kericuhan di sela proses pengukuran lahan proyek di Desa Wadas, Selasa (8/2).
Meski sempat ditahan dan dimintai keterangan oleh polisi, tak sedikit pun warga Desa Bener itu menunjukkan ekspresi takut. Justru mereka menyatakan akan terus menolak pertambangan di desanya dan pantang surut memperjuangkan haknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat aparatur, jangan perlakukan kami sewenang-wenang. Karena kami punya hak, kami juga manusia," kata Mushohilul Khasani, salah seorang warga Desa Wadas di Mapolres Purworejo.
Sebanyak 64 warga Desa Wadas itu akhirnya dipulangkan sore tadi menggunakan dua bus. Sebelum pulang, Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, memberi mereka bingkisan.
Simak video selengkapnya di atas.