Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) di era Presiden Abdurrahman Wahid, Yahya Muhaimin, meninggal dunia di usia 78 tahun hari ini. Berikut profil menteri lulusan Institut Teknologi Massachussets Amerika Serikat (AS) itu.
Mengutip dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Rabu (9/2/2022), Yahya Muhaimin lahir di Bumiayu pada 17 Mei 1943 silam. Masa SRI hingga SMInya dihabiskan di Bumiayu, kemudian SMAN di Purwokerto pada 1962.
Dia lalu bersekolah di Central Community High School De Witt, Iowa, AS dan lulus pada 1963. Yahya lalu menempuh kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan lulus pada 1963. Dia juga sempat berkuliah di IAIN Sunan Kalijaga Jogja namun tidak selesai. Yahya mengambil program doktor di Intitut Teknologi Massachussets AS dan lulus pada 1982.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan karirnya dimulai dengan menjadi dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada 1973. Dia lalu mengelola program S-2 di FISIP UGM pada 1982-1984, dan menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM (1996-1999).
Karirnya moncer sejak menjadi konsulat pendidikan di Washington DC. Dia lalu ditunjuk Gus Dur untuk bergabung dalam Kabinet Persatuan Nasional pada 26 Oktober 1999-9 Agustus 2001.
Sementara itu, dikutip dari situs ugm.ac.id, salah satu karya tulis yang paling dikenal dari Yahya yakni buku berjudul, 'Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1966'. Tulisan ini merupakan skripsi yang dia tulis pada 1970 dan dinobatkan sebagai skripsi terbaik UGM dan dibukukan penerbit Gramedia.
Sebagai dosen senior, Yahya merupakan sosok yang banyak memberi dukungan bagi pengembangan dosen muda. Selain itu, dia menjadikan kampus sebagai tempat mengembangkan kebebasan akademik.
"Kiprah beliau bukan hanya sebagai akademisi, tetapi juga sosok pemimpin kelembagaan yang luar biasa. Peran beliau yang pernah menjadi Menteri Pendidikan menunjukkan betapa penting sosok beliau bagi kita," kenang dekan Fisipol UGM Wawan Mas'udi, hari ini.
Sebelumnya diberitakan, kabar meninggalnya Yahya Muhaimin dibenarkan Direktur RS Margono Soekarjo Purwokerto, Untung Gunarto. Yahya sempat dirawat di RS Geriarti yang merupakan salah satu unit di bawah RS Margono Soekarjo.
Jenazah Yahya Muhaimin disemayamkan di rumah duka di Bumiayu, Brebes. Kemudian dimakamkan satu kompleks dengan mendiang orang tuanya di Kalerang.
(ams/sip)