Ini Rekomendasi KNKT untuk Pemda DIY Pasca-kecelakaan Maut di Bantul

Ini Rekomendasi KNKT untuk Pemda DIY Pasca-kecelakaan Maut di Bantul

Ari Purnomo - detikJateng
Selasa, 08 Feb 2022 21:23 WIB
Plt Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan di Solo, Selasa (8/2/2022).
Plt Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan di Solo, Selasa (8/2/2022). (Foto: Ari Purnomo/detikJateng)
Solo -

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan rekomendasi kepada pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai kecelakaan bus wisata pada Minggu (6/2). Apa saja?

"Salah satu rekomendasinya, akan kita minta pemerintah DIY melakukan route hazard mapping pada rute wisata yakni pemetaan bahaya pada rute," terang Plt Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan kepada wartawan di kantor Dishub Solo, Selasa (8/2/2022).

Karena menurutnya DIY memiliki banyak sekali destinasi wisata. Sementara, jalur yang menuju tempat wisata cukup ekstrem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalan itu sebenarnya saat saya lalui, kurang aman untuk dilalui dari sebuah bus besar. Baik lebarnya maupun elemen vertikalnya," kata Wildan.

Mengenai kondisi tersebut, KNKT akan mendiskusikan bersama pihak-pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik.

ADVERTISEMENT

"Nanti akan kami diskusikan dengan teman-teman Bina Marga dan Dishub Provinsi DIY juga," ungkapnya.

Wildan juga mengungkapkan selama investigasi yang sudah dilakukan selama dua hari, pihaknya menyusuri sejumlah rute tempat wisata.

Dari penyusuran itu disimpulkan bahwa jalan yang membentang dari satu tempat wisata ke wisata lainnya kurang aman.

"Dua hari ini kami sudah lakukan investigasi kecelakaan bus pariwisata di Bantul. Ada beberapa hal yang kita lakukan, pertama mengikuti rute yang kita lalui. Dari Tebing Breksi, Heha Sky View, sampai ke Bukit Bego. Jalan itu kurang aman untuk dilalui dari sebuah bus besar," urainya.

"Apa yang sebaiknya dilakukan terhadap destinasi wisata di sepanjang jalan itu. Itu PR yang pertama," pungkas Wildan.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads