Heboh Video Api Unggun Mirip Ritual di SD Negeri Setan, Ini Faktanya

Heboh Video Api Unggun Mirip Ritual di SD Negeri Setan, Ini Faktanya

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 06 Feb 2022 16:27 WIB
SD Negeri Setan, Magelang.
SD Negeri Setan di Kabupaten Magelang. (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Sebuah video pendek yang merekam prosesi pembakaran api unggun oleh sekelompok orang berseragam pramuka viral di media sosial Twitter. Video berdurasi 17 detik itu pun jadi perbincangan warganet, tak sedikit yang mengolok-olok lewat komentar.

Gegaranya, dalam video yang dibagikan pemilik akun @jowoshitpost itu terdapat keterangan, "sedang melaksanakan kegiatan pramuka di SD Negeri Setan." Dalam video tersebut, tampak beberapa lelaki dan perempuan berdiri khidmat di tengah nyala api kecil yang mengelilingi dalam bentuk mirip lambang organisasi kepanduan dunia (WOSM).

Di belakang mereka, terdapat unggunan kayu disusun vertikal dan cukup tinggi. Unggunan kayu itu kemudian dibakar dengan cara dilempar obor oleh beberapa orang yang mengelilinginya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain direkam pada malam hari, video itu diunggah dengan tambahan latar musik khas film horor. Tak ayal, salah satu warganet pun iseng berkomentar, "ritual pemanggilan arwah baden powell." Baden Powell adalah bapak pramuka dunia (1857 -1941).

Video tersebut diunggah pada Sabtu (05/2). Belum ada 24 jam, video itu sudah disaksikan lebih dari 200 ribu kali oleh pengguna Twitter.

ADVERTISEMENT
Dusun Setan di Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Selasa (4/2/2020).Dusun Setan di Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Selasa (4/2/2020). Foto: Eko Susanto/detikcom

Terlepas dari keisengan warganet yang mengedit dan mengunggah video tersebut, yang jelas, SD Negeri Setan itu sungguh-sungguh ada. SD Negeri Setan berada di wilayah Dusun Setan, Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Tak seseram namanya, kehidupan di dusun itu sama seperti dusun pada umumnya. Menurut catatan detikcom, pada Februari 2020, Dusun Setan dihuni sekitar 200 kepala keluarga (KK) atau sekitar 600 jiwa. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh tani dan buruh bangunan.

"Nama Dusun Setan ini sudah lama. Sejak zaman Pak Lurah (Kades) A Yasir yang menjabat pada masa penjajahan sampai dengan tahun 1946, namanya ya begitu, bukan karena apa-apa," kata Kasi Pemerintahan Desa Candiretno, Slamet T, saat ditemui detikcom pada Selasa (4/2/2020).

Slamet menuturkan, selama ini banyak orang yang keliru dalam mengucapkan nama Dusun Setan. Menurut dia, huruf 'e' itu mestinya dibaca dengan imbuhan pepet dalam Bahasa Jawa, atau cara melafalkannya seperti huruf 'e' dalam kata 'sekolah'.

"Jadi bukan Setan dalam arti hantu. Karena penulisan zaman sekarang tidak menggunakan tanda pepet, orang dari luar membacanya ya seperti kata setan," ujar Slamet.

Menurut Kepala SDN Setan, Nanik Hadiati, nama sekolahnya pernah viral di media sosial. "Tapi menanggapi positif saja. Anak-anak tetap enjoy, justru senang kalau viral, sekolahnya jadi terkenal," kata Nanik saat ditemui detikcom pada Rabu (5/2/2020).




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads