Kasus COVID-19 di lingkungan sekolah di Kota Solo meningkat signifikan dalam kurun waktu sepekan. Berawal dari temuan kasus di SMA Warga Solo pada Kamis (27/1) pekan lalu, kini tercatat ada 13 sekolah di Solo yang sebagian siswa dan gurunya terkonfirmasi positif.
"Hari ini tambah menjadi 13 sekolah, (ada) SD, SMP, dan SMA," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, saat dimintai konfirmasi oleh wartawan di Balai Kota Solo, Kamis lalu (3/2/2022).
Daftar 13 sekolah tersebut sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- SDN Sayangan
- SDN 16 Mangkubumen
- SD PL Santo Valentinus
- SDN Kemasan,
- SMPN 4
- SMP Bintang Laut
- SMA Warga
- SMAN 5
- SMAN 1
- SMK Mikael
- SMA Kristen 1
- SMA MTA
- SMA Ursulin.
"Kemarin (Rabu) ada 40 orang yang positif, kemudian tambah jadi 43 orang sekarang," ujar Siti yang akrab disapa Ning, kemarin.
Merujuk pada jumlah kasus COVID-19 aktif di Solo pada Rabu (2/2) lalu sebanyak 119 orang positif, Siti berujar, kasus di lingkungan sekolah terbilang mendominasi.
"Kasus di sekolah ini kan berarti sepertiga dari kasus keseluruhan, artinya mendominasi," ujar Siti. Meski demikian, dia mengingatkan, penularan belum tentu terjadi di sekolah.
Sebab, dari data nasional, yang banyak terpapar memang usia produktif yang aktif (mobile). Siti mengimbau orang tua siswa selalu mengecek penerapan protokol kesehatan anaknya saat beraktivitas di luar sekolah.
Siti menambahkan, dari 43 orang yang terkonfirmasi positif di 13 sekolah di Solo, kasus terbanyak ada di SMA Warga Solo. "Kalau SMA Warga sudah sampai tracing kelima. Sekolah yang lain masih tracing, baru ditemukan satu-satu kasusnya," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 orang yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan SMA Warga Solo terpapar COVID-19 pada Kamis (27/1).
Kepala SMA Warga Solo, Purwoto, mengatakan terpaparnya belasan orang tersebut diduga berawal dari kegiatan di luar sekolah di wilayah Kabupaten Boyolali.
"Guru pembimbing bersama guru lain, tenaga pendidik mengantar para siswa mengambil video di sebuah destinasi di Boyolali untuk suatu lomba," terang Purwoto saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (27/1).
Imbas dari adanya 12 orang di SMA Warga Solo yang terpapar COVID-19, Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah pun menutup sementara sekolah tersebut. Proses pembelajaran dilakukan secara daring.
"Kita sudah mengambil langkah untuk menyelamatkan kesehatan seluruh warga sekolah. Maka sekolah itu akhirnya kita tutup sementara," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Suratno saat dihubungi wartawan, Kamis (27/1).
Setelah temuan kasus di SMA Warga, ada temuan kasus COVID-19 di 7 sekolah lain pada Senin (31/1) lalu. Tujuh sekolah tersebut adalah SDN 16 Solo, SDN Sayangan, SD Pangudiluhur St Valentinus, SMPN 4 Solo, SMAN 1 Solo, SMAN 5 Solo dan SMK Mikael.
"Ada 7 sekolah itu. Awalnya statusnya suspect, kemudian meningkat menjadi konfirmasi positif. Masing-masing sekolah ada 1 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih di Balai Kota Solo, Senin (31/1/2022). Tiga hari berselang, jumlahnya bertambah lagi hingga totalnya ada 13 sekolah.
(dil/sip)