.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan skema untuk penanganan pedagang relokasi Pasar Johar yang lapaknya terbakar. Pedagang di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) itu akan dipindahkan ke lokasi lain atau ke Pasar Johar di dekat kawasan Kota Lama.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan kebakaran yang terjadi hari Rabu (2/2) kemarin melahap blok E dan F dengan jumlah kios sekitar 1.200 kios.
"Sebelum terbakar, itung-itungnya ada 1.200 lapak atau kios," kata Hendi di Balai Kota Semarang, Kamis (3/2/2022).
Hendi menjelaskan sudah melakukan rapat dengan pihak terkait soal penanganan pedagang yang menjadi korban. Ada beberapa alternatif penanganan mulai dari menyiapkan relokasi dengan Dana Tak Terduga (DTT) APBD. Kemudian juga disiapkan skema pinjaman ringan.
"Beberapa alternatif, akan kita bangun relokasi tersebut dengan DTT APBD. Di dalam rapat tadi ada Bank Jateng cabang Semarang, kita juga minta Bank Jateng untuk bikin skema yang tidak terlalu memberatkan, terutama bunganya bisa lebih murah dari yang lain," ujar Hendi.
Ia menjelaskan untuk pedagang yang sudah mendapat tempat di gedung Pasar Johar di dekat Kota Lama, maka akan diprioritaskan pindah ke sana.
"Yang terdampak diprioritaskan masuk ke Johar, tinggal nanti kita lihat mereka ada di kelompok mana, kalau DT kan baru Mei-Juni karena DT atau Dasaran Terbuka itu baru dikerjakan kawan-kawan di awal tahun ini dan selesainya bulan Mei tepatnya di shopping center Johar. Tapi kalau mereka adalah bagian dari kelompok-kelompok yang ada di Johar Utara, Kanjengan, nanti bisa kita usahakan agar mereka bisa menempati kios tersebut," jelas Hendi.
Diberitakan sebelumnya, lapak relokasi Pasar Johar di kawasan MAJT terbakar pada Rabu (2/2) kemarin. Blok E dan F hangus dilahap si jago merah. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran.
Untuk diketahui, Pasar Johar yang ada di dekat kawasan Kota Lama terbakar tahu 2015 lalu. Para pedagang dipindah ke lokasi relokasi di kawasan MAJT. Pasar Johar lama yang terbakar sudah rampung diperbaiki dan diresmikan presiden. Sedangkan para pedagang masih berproses kembali ke sana.
(alg/rih)
