Paparan virus Corona atau COVID-19 di sejumlah wilayah di Solo Raya, termasuk di Kabupaten Boyolali, meningkat. Bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Asrama Haji Donohudan (AHD), Ngemplak, Boyolali, kini mencapai 11,4 persen.
Di AHD saat ini juga sudah tidak dipisahkan lagi antara tempat isolasi terpusat (isoter) dan RSDC. Semua gedung sudah dilebur dan menjadi RSDC. Namun demikian, warga yang dinyatakan positif COVID-19 bisa menjalani isolasi terpusat di AHD.
Komandan Subsatgas Operasional Umum RSDC AHD Boyolali, Letkol Arm. Ronald Siwabessy, menjelaskan isoter yang awalnya bertempat di gedung Mekkah telah dilebur dengan RSDC AHD. Saat ini warga terpapar Corona yang dirawat di RSDC AHD ada 39 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Warga Jateng! detikcom Hadir untuk Kamu |
"Rinciannya 17 pasien asal Surakarta dan 22 pasien dari Klaten. Mereka mengalami gejala ringan. Tidak ada temuan Omicron," kata Ronald Siwabessy yang juga Dandim 0724/Boyolali ini.
Di RSDC AHD memiliki kapasitas 352 tempat tidur. Namun, yang digunakan khusus untuk pasien hanya 342 tempat tidur. Sedangkan sisanya untuk tenaga kesehatan (nakes) di sana.
Menurut dia, sejauh ini di AHD belum ditemukan pasien yang terpapar varian Omicron. RSDC AHD juga mengirimkan sampel pasien ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jateng ketika ada temuan CT value di atas 30. Hal tersebut untuk mengantisipasi penyebaran Omicron.
Di RSDC AHD, terdapat 26 Nakes, terdiri 6 dokter, 16 perawat, 2 petugas rekam medis, dan 2 radiologi. Para Nakes dibagi menjadi tiga shift. Tiap shifnya ada 12 Nakes yang berjaga.
RSDC AHD juga dilengkapi dengan intensive care unit (ICU), poliklinik serta lainnya yang diperuntukkan bagi pasien COVID-19. Tiap kamar juga telah terhubung dengan ISO tank sebagai pemasok oksigen.
"Semua kamar telah terhubung dengan oksigen. Sehingga begitu ada pasien yang saturasi oksigen turun bisa langsung ditangani. ISO tank di RSDC AHD mampu menyuplai oksigen pada 100 orang selama 10 hari. Jadi sudah lengkap dan mencukupi," terang Ronald.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang positif terpapar virus Corona untuk tidak takut menjalani isoter di AHD. Karena lebih aman dan lengkap.
Apalagi RSDC AHD menjadi RS rujukan bagi masyarakat Solo Raya. Operasionalnya di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan Pemerintah Pusat.
"Kalau menjalani isolasi mandiri di rumah, potensi memaparkan (menular) pada anggota keluarganya cukup besar," tandasnya.
Seperti diketahui, Asrama Haji Donohudan menjadi tempat isolasi terpusat sejak tahun lalu. Saat terjadi ledakan kasus varian Delta, sebagian gedung diaktifkan menjadi rumah sakit darurat.
Beberapa bulan lalu RSDC AHD sempat kosong lantaran kasus COVID-19 yang mulai menurun. Namun, kini fasilitas itu kembali menjadi tempat rujukan perawatan pasien COVID-19.
(ahr/aku)