.webp)
Jalur evakuasi Gunung Slamet di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, rusak parah. Warga setempat akhirnya melancarkan protes dengan menanam sejumlah pohon pisang.
"Sebenarnya jalan itu sudah mulai rusak sejak 2019 lalu, tapi sampai saat ini belum ada kebijakan perbaikan. Padahal itu jalur evakuasi dan kondisinya parah sekali," kata Kepala Desa Kutabawa Budiono kepada detikJateng, Kamis (3/2/2022)
Menurutnya, penanaman pohon pisang yang dilakukan warga di jalan yang rusak itu sebagai bentuk protes. Karena, menurut Budiono, banyak pengendara yang celaka akibat kerusakan jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena yang saya tahu sudah tiga kali ada kecelakaan, bahkan korbannya sempat masuk rumah sakit," ucapnya
Budiono melanjutkan, pihaknya bahkan sempat menggalang dana untuk perbaikan jalan. Ditambah lagi, kata Budiono, pihak pemerintah desa seringkali disalahkan karena dinilai lamban dalam melakukan perbaikan.
"Kemarin warga urunan dan dapat dana, sampai bisa dapat dua molen bahan cor. Kami memang menghentikan (upaya perbaikan jalan secara darurat), khawatir, karena saya malah justru perbaikan tidak maksimal dan semakin membahayakan. Bukan desa tidak mau memperbaiki, tapi itu merupakan jalan kabupaten," tuturnya.
Budiono berharap Pemkab Purbalingga segera merespons cepat dan melakukan perbaikan jalan rusak itu .
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga Tri Wibowo menyampaikan jalan tersebut sudah masuk dalam tahap perencanaan untuk perbaikan.
"Jalur evakuasi Dusun Bambangan sudah masuk dalam tahap perencanaan perbaikan. Anggaran yang akan digunakan sebesar Rp 1,4 M sudah disiapkan," kata Wibowo.
Menurut Wibowo, dalam rencana, jalan yang akan diperbaiki sepanjang 2,8 km. Dia menyebut proyek perbaikannya akan mulai pada tahun ini.
"Waktunya tahun ini, ini kan baru masuk tahap perencanaan. Kemungkinan awal Mei 2022 sudah mulai kontrak dan siap dimulai pekerjaannya," tutupnya.
(sip/dil)
