Lima pemuda di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan.
Berikut fakta-fakta miras oplosan berujung maut tersebut.
1. Pesta Jumat Malam - Sabtu Sore
Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M Fahrur Rozi menerangkan, kejadian ini bermula saat 10 orang ke warung yang berada di Dukuh Ploso, Desa Karanggondang, pada Jumat (28/1) sekira pukul 22.30 WIB. Di warung itu mereka membeli minuman soda untuk dicampur dengan miras oplosan jenis ginseng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pemuda ini pesta miras sejak Jumat (28/1) malam hingga Sabtu (29/1) pukul 16.00 WIB," terangnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (31/1/2022).
2. Mabuk Berat lalu Pulang
Menurut Rozi, setelah pesta miras, para pemuda itu pulang dalam kondisi mabuk berat. Akhirnya secara beruntun mereka meninggal dunia.
SD meninggal dunia pada Minggu (30/1) pukul 23.30 WIB. JR meninggal pada Minggu pukul 24.00 WIB. FY meninggal pada Senin (31/1) pukul 5.00 WIB. DZ meninggal pada Senin pukul 11.00 WIB.
3. Dada Menghitam
"Dari keterangan dokter Puskesmas Mlonggo mengatakan tidak ditemukan tanda kekerasan fisik. Kondisi mayat dada menghitam akibat pengaruh minuman alkohol," terang Rozi.
4. Korban Bertambah
Korban tewas pesta miras oplosan tersebut pun bertambah menjadi 5 orang. "Tambah satu lagi (korban tewas) itu anak Desa Srobyong, Kecamatan Mlonggo, inisialnya IA (19)," kata Kapolsek Mlonggo AKP Sudi Tjipto saat dihubungi detikJateng via telepon, Senin (31/1).
5. Opname di Puskesmas
Selain 5 pemuda tewas usai tenggak miras oplosan, juga ada 2 pemuda yang tengah dirawat di Puskesmas Mlonggo. "Kita juga mencari, sesuai informasi kan 10 orang (yang pesta miras) ini yang dirawat 2 pemuda. Yang 3 lagi belum tahu identitasnya," jelas Tjipto.
6. Penjual Miras Oplosan Diburu
Tjipto menambahkan, polisi masih menyelidiki kasus miras oplosan berujung maut tersebut. Penjual miras oplosan itu pun tengah diburu polisi.
"Kita sudah memeriksa pemilik warung. Kemudian, ini pengembangan campurannya apa dengan apa belum tahu, karena dua pemuda (di puskesmas) belum bisa dimintai keterangan," tambah Tjipto.
(dil/ahr)