Pondasi Hanyut, Jembatan Bendo di Kajen Pekalongan Ditutup

Pondasi Hanyut, Jembatan Bendo di Kajen Pekalongan Ditutup

Robby Bernardi - detikJateng
Senin, 31 Jan 2022 20:20 WIB
Kondisi jembatan Bendo, Pekalongan yang terpaksa ditutup karena pondasinya hanyut terbawa air.
Kondisi jembatan Bendo, Pekalongan yang terpaksa ditutup karena pondasinya hanyut terbawa air. Foto: dok Polsek Kajen
Pekalongan -

Jembatan Bendo yang berada di Kecamatan Kajen, Pekalongan, terpaksa ditutup. Kondisi jembatan itu dianggap tidak layak dan membahayakan untuk dilalui kendaraan bermotor.

Penyebabnya, salah satu pondasi jembatan itu hanyut terbawa air sungai. Saat ini jembatan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Kajen itu hanya ditopang oleh satu pondasi. Petugas Polsek Kajen terpaksa menutup akses jembatan tersebut, sore ini.

"Itu sore tadi, setelah siangnya hujan deras. Kami menerima informasi itu langsung kami cek. Satu pondasi di sisi utara jembatan hanyut, tanahnya juga tergerus air. Sehingga jembatan di sisi utara tanpa penyangga," kata Kapolsek Kajen AKP Isnovim, Senin (31/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat jembatan yang membahayakan bagi kendaraan maupun pejalan kaki, pihaknya langsung menutup jalan bersama Muspicam Kajen.

"Sangat membahayakan siapa saja yang melintas, karena tidak ada penyangganya . Karena itu kami tutup dengan memberikan garis polisi agar warga tidak melintasi jembatan," jelas Isnovim.

ADVERTISEMENT

Selain diberi garis polisi juga akan diberikan bambu penghalang, agar jembatan tidak dilintasi, termasuk oleh warga yang berjalan kaki.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan agar jembatan Bendo untuk melakukan sosialiasi terkait penutupan akses jalan itu karena membahayakan.

Jembatan tersebut, dikatakan Isnovim, menghubungkan Kelurahan Kajen ke arah Desa Kajongan dan Pekiringan Ageng.

"Kondisi jembatan sudah tidak ada penyangga hanya aspal yang menggantung, tanah pondasi sudah tergerus. Sehingga membahayakan," ungkapnya.

Jembatan tersebut memang biasa diakses warga baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan truk.

Isnovim, menambahkan, ada jalur lainnya, namun warga harus memutar sekitar 5 kilometer.

Sementara itu, Agus Purwanto, Camat Kajen, menambahkan, jembatan tersebut sangat vital bagi warganya.

"Jembatan Si Bendo sebagai penghubung utama antara Kajen ke arah Kajongan dan desa-desa lainnya. Karena berbahaya, akan ada pengalihan arus," katanya.

"Besar harapan kami jembatan ini bisa mendapat penanganan dari pemerintah Kabupaten Pekalongan, sehingga aktivitas warga berjalan normal," harap Camat Kajen.




(ahr/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads