"Ini (kasus aktif COVID-19 di Boyolali) sudah ada penambahan terus mulai tanggal 25 Januari (2022). Kita evaluasi hampir setiap hari ada penambahan kasus," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, ditemui di kantornya, Senin (31/1/2022).
Update per tanggal 30 Januari 2022, lanjutnya, jumlah kasus aktif COVID-19 di Boyolali ada 13 kasus. Satu orang dirawat dan 12 orang menjalani isolasi mandiri.
Satu pasien yang dirawat tersebut di RS Umi Barokah, Boyolali. Pasien tersebut tengah hamil dan dari hasil skrining kesehatan dinyatakan positif COVID-19.
Puji menjelaskan, telah mengirimkan beberapa sampel ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jateng. Hasilnya, ada dua temuan probable Omicron.
"Kita kemarin dapat laporan dari Bangkes Jateng bahwa dari sampling yang kita kirimkan, yang positif di sini kita kirim untuk kita lihat varian apa. Di situ tercantumnya probable Omicron, mendekati Omicron. Apakah betul-betul positif (Omicron), masih mendekati. Ada dua (kasus)," jelasnya.
Menurut Puji, probable Omicron tersebut belum masuk positif Omicron. Kedua kasus itu yakni inisial B warga Sambi dan satunya lagi JS, yang dirawat di Asrama Haji Donohudan (AHD).
Dinkes Boyolali kini masih menelusuri warga Boyolali yang menjalani isoter di AHD dan masuk probable Omicron itu. Apakah tinggal di Boyolali atau hanya ber-KTP Boyolali namun berdomisili di daerah lain.
Pihaknya juga sudah melakukan penelusuran terhadap B warga Kecamatan Sambi itu. B diketahui usai bepergian ke Jakarta. Kemudian saat dia kembali, B mendapat kabar teman di Jakarta terkonfirmasi COVID-19.
B lantas mengalami gejala dan memeriksakan diri. Lalu pada 25 Januari dia dinyatakan positif COVID-19. Tracing dilakukan, dan hasilnya ditemukan dua anggota keluarga lainnya, yakni ibu dan adiknya juga terkonfirmasi positif terpapar virus Corona.
"Kalau di situ kemungkinan ada Omicron yang kita kendalikan adalah jangan sampai menyebar dengan luas. Karena sifat dari Omicron ini kan menyebarnya luas walaupun efek secara klinisnya itu tidak terlalu berat. Tapi kalau yang terkena banyak kan akan merepotkan. Nah itu yang kita harap jangan sampai menyebar dengan cepat," kata Puji.
Pihaknya pun mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi COVID-19 saat ini belum berakhir. Maka pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Jadi seperti yang kita lihat sekarang masyarakat sudah abai, mulai dari pemakaian masker yang sudah tidak disiplin lagi. Ini tadi saat apel pagi juga kita sampaikan untuk tenaga kesehatan untuk proaktif selalu mengingatkan kepada masyarakat jangan lupa protokol kesehatan. Jadi yang punya hajat tunda dululah," imbau Puji.
(aku/ams)