Pemkab Klaten mengalokasikan anggaran APBD 2022 sebesar Rp 109 miliar untuk bidang Bina Marga. Anggaran sebesar itu termasuk untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan jalan berat, ringan, dan sedang.
"Kondisi jalan rusak berat 8,68 kilometer (1,21 persen), jalan rusak ringan sepanjang 46,20 kilometer (6,45 persen), dan jalan rusak sedang 223, 65 kilometer (31,24 persen)," kata Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Pemkab Klaten, Suryanto, kepada detikJateng, Sabtu siang (29/1/2022).
Sedangkan jalan berkondisi baik di Klaten saat ini menurut Suryanto masih di atas 50 persen. Jalan dalam kondisi baik itu totalnya sepanjang 473,36 kilometer (61, 09 persen).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi baik sepanjang 473,36 kilometer atau 61,09 persen. Memang mengalami penurunan karena sepanjang 2 tahun tidak ada pembangunan jalan karena pandemi," papar Suryanto.
Tahun ini, sebut Suryanto, alokasi anggaran dari APBD 2022 untuk bidang Bina Marga itu digunakan untuk peningkatan dan pemeliharaan jalan.
"Total anggaran Rp 109 miliar, yang Rp 13 miliar untuk pemeliharaan. Sisanya untuk peningkatan jalan 12 ruas dan pembangunan jembatan 2 buah," terang Suryanto.
Saat ini, sambung Suryanto, persiapan lelang sudah berjalan. Sebagian dokumen sudah dikirimkan ke bagian lelang dan pengadaan.
"Ya, sudah kirim sebagian dokumen ke BLP, ada 5 ruas. Menangani jalan itu mudah asalkan kita semua tertib dalam penggunaan dan pemeliharaan. Pemerintah tentu tidak bisa sendiri, perlu peran masyarakat," imbuh Suryanto.
Ketua komisi 3 DPRD Klaten yang membidangi pembangunan, Basuki Effendi, mengatakan dari anggaran Bina Marga Rp 109 miliar itu, Rp 13 miliar untuk pemeliharaan jalan. Sedangkan sisanya untuk peningkatan jalan serta pembangunan jembatan.
"Untuk peningkatan jalan cukup besar, ada 12 ruas. Terutama di wilayah atas lereng Merapi dan Bayat - Cawas," kata Basuki saat dihubungi detikJateng via telepon.
Ruas peningkatan, Basuki menerangkan, diantaranya meliputi Kaliwuluh - Deles, Basin - Mipitan, Nangsri - Tanjungsari, Bayat- Cawas dan lainnya.
"Kita belum tahu proses lalang sampai dimana. Kita berharap tidak ada kendala, karena jalan adalah sarana penting perekonomian," kata Basuki.
(dil/dil)