Rumah Ini Tinggal Sendiri-Tak Punya Tetangga Gegara Proyek Tol di Klaten

Rumah Ini Tinggal Sendiri-Tak Punya Tetangga Gegara Proyek Tol di Klaten

Achmad Syauqi - detikJateng
Selasa, 25 Jan 2022 06:24 WIB
Keluarga Sumanto (58) tak punya tetangga gegara proyek Tol Jogja-Solo. Seluruh tetangganya di RT 14 RW 5 Dusun Ngentak, Klaten, pindah karena terdampak proyek tol.
Rumah Ini Mendadak Sendiri Gegara Proyek Tol Jogja-Solo (Foto: Achmad Syauqi)
Klaten -

Keluarga Sumanto (58) warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa, Tengah kini tak punya tetangga gegara proyek tol Jogja-Solo. Sebanyak 23 KK tetangganya saat ini sudah pergi membangun rumah di tempat baru.

"RT 14 sudah habis semua, pindah ke berbagai tempat. Tinggal satu keluarga Pak Manto yang memang rumahnya tidak kena tol," ucap Kades Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Gunawan Budi Utomo kepada detikJateng, Senin (24/1/2022).

Gunawan mengatakan ada sekitar 75 rumah warga di desanya yang terdampak tol. Sejak Juli tahun lalu, sebagian sudah pindah membangun rumah baru di lokasi yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada sekitar 75 rumah, dan sudah pindah ke desa lain atau pindah RT/RW dalam satu desa. RT 14 sudah bersih bangunan rumahnya kecuali Pak Manto," sebut Gunawan.

Rumah Sumanto, ucap Gunawan, selain untuk tinggal juga digunakan untuk usaha warung soto. Lokasinya di tepi jalan.

ADVERTISEMENT

"Rumah sekaligus warung soto, jadi di tepi jalan. Keluarga aslinya dari Dusun Siman, tidak terlalu jauh," sambung Gunawan.

Gunawan menyebut pemerintah desa tetap akan mempertahankan adminstrasi RT 14 meskipun saat ini tinggal satu rumah milik Sumanto.

"RT secara administratif dan kewilayahan tetap kita pertahankan meskipun tinggal satu rumah," ungkap Gunawan.

Gunawan mengatakan dari pengecekan pemdes diketahui keluarga Sumanto secara domisili tinggal di RT 14 RW 5 Dusun Ngentak. Namun berdasarkan administrasi kependudukannya masih di RT 15 Dusun Siman.

"Pak Manto domisili atau tinggalnya memang di RT 14 tetapi sebenarnya alamat KTP masih di RT 15 Dusun Siman, bukan Ngentak. Jadi warga RT 14 sebenarnya sudah tidak ada," terang Gunawan.

Keluarga Manto kini tinggal sendirian di RT 14

Istri Sumanto, Yumani (50) mengatakan seluruh warga RT habis tidak tersisa kecuali rumahnya. Sebanyak 23 KK tetangganya kini buyar.

"Cuma 23 KK sudah buyar ke mana-mana. Ada yang ke Desa Segaran, Sekaran, Delanggu, ke mana saja karena tidak mungkin bertahan," tutur Yumani.

Menurut Yumani, meskipun rumahnya tidak terkena proyek tol tetapi ada pekarangannya yang terkena proyek itu. Dia juga sudah menerima ganti rugi.

"Sebagian kena, yang kena tanah di belakang rumah. Ya di sini, tetap di sini, mau ke mana karena jualannya di sini," ungkap Yumani.

Riyanto (32) anak Sumanto mengaku tidak masalah meski keluarganya harus hidup sendiri. Di kampung tersebut mereka juga terhitung warga baru.

"Ya tidak apa-apa. Dari awal dengan tetangga di sini kan agak jauh, sebab keluarga saya sebenarnya orang baru di sini tapi tidak tahu kalau tetangga mau kena tol semua," kata Riyanto

Riyanto mengaku biasa saja ditinggal tetangganya. Sebab jalan di depan rumah merupakan jalan ramai.

"(Data) KTP kita belum sini (RT 14), hanya rumah kita di sini. Ya tidak susah, tetap ramai karena jalan ini kan ramai, jalan utama ke arah Delanggu," kata Riyanto kepada detikJateng di lokasi.




(ams/ams)


Hide Ads