Kabupaten Purwakarta menyimpan potensi besar di sektor pariwisata. Salah satu yang hendak ditonjolkan yakni bangunan bersejarah dan gedung cagar budaya.
"Bangunan bersejarah berusia ratusan tahun itu merupakan aset wisata potensial bagi Kabupaten Purwakarta. Kita sedang menyusun sejumlah langkah agar aset wisata itu bisa mengundang wisatawan dalam jumlah besar," kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Mohamad Ramdhan kepada detikJabar, Sabtu (31/8/2024).
Data dari Disporaparbud Kabupaten Purwakarta menyebutkan, belasan bangunan cagar budaya dan gedung-gedung bersejarah itu di antaranya meliputi Gedung Karesidenan yang dibangun sekitar tahun 1830, Gedung Kembar yang dibangun sekitar tahun 1831, Gedung Negara dan Pendopo Purwakarta yang dibangun sekitar tahun 1854.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Stasiun Kereta Api Purwakarta yang dibangun sekitar tahun 1902, Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Wanayasa yang dibangun sekitar tahun 1864, Gedung Normaal School dan Rumah Dinas Direktur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta yang dibangun sekitar tahun 1914.
Cagar budaya dan bangunan bersejarah lainnya adalah Rumah Adat Citalang yang dibangun sekitar tahun 1905, Vihara Budi Dharma, Makam Dalem Panyelang, Makam Dalem Santri yang dibangun sekitar tahun 1872 dan Vihara Budi Asih yang dibangun sekitar tahun 1917.
Ramdhan mengatakan, penetapan bangunan-bangunan bersejarah itu sebagai cagar budaya ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK Mendikbud No. PM.58/PW.007/MKP/2010 dan SK Bupati Purwakarta No.556.31/kep.307-Disporaparbud/2022.
Menurut Ramdhan, bangunan cagar budaya itu bisa menjadi magnet baru wisatawan karena selain memiliki kisah sejarah yang panjang menyangkut sejarah terbentuknya Kabupaten Purwakarta, juga memiliki keunikan dan keindahan yang mempesona.
"Jika menggunakan istilah anak muda jaman sekarang atau Gen Z, bangunan bersejarah itu sangat instagramable. Keindahan dan keunikannya sangat mempesona. Kita ingin promosikan lebih luas untuk menarik wisatawan," ujar Ramdhan.
Potensi wisata dari cagar budaya itu semakin melengkapi 63 destinasi wisata lainnya di Kabupaten Purwakarta yang lebih dulu dikenal kalangan wisatawan.
"Prinsipnya kita akan terus kembangkan semua potensi wisata yang ada di Purwakarta. Langkah ini sebagai salah satu cara untuk menggerakan perekonomian masyarakat dan perekonomian daerah," kata Ramdhan.
Langkah mengembangkan bangunan cagar budaya sebagai aset wisata baru itu, lanjut Ramdhan, juga untuk menggenjot target peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Purwakarta.
"Peningkatan jumlah wisatawan kita harapkan bisa dijaring melalui berbagai pengembangan destinasi wisata baru. Salah satu cara yang akan kita kembangkan adalah dengan mempromosikan cagar budaya yang kita miliki," kata Ramdhan.
Ramdhan mengatakan, untuk tahun 2024 ini, target jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Purwakarta sebanyak 2 juta wisatawan. Sementara angka kunjungan wisatawan ke Purwakarta antara bulan Januari - Juni 2024, sudah mencapai 963.489 orang wisatawan dalam dan luar negeri.
"Melalui strategi yang matang dan kerja keras seluruh jajaran dinas dan stakeholder lainnya, kita optimis target jumlah wisatawan tahun ini bisa tercapai," kata Ramdhan.
Pj Bupati Benni Irwan meminta Disporaparbud Purwakarta untuk terus mencari terobosan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Langkah itu bisa meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Benni.
(dir/dir)