Gedung Pakuan merupakan tempat kediaman resmi Gubernur Jawa Barat. Gedung ini merupakan bangunan bergaya Indische Empire Stijl yang megah dengan cat putih yang menjadi ciri khasnya.
Gedung yang terletak di Jl Cicendo, Kota Bandung ini dibangun pada tahun 1867, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Ch. F. Pahud.
Bangunan yang dijadikan rumah dinas Gubernur Jawa Barat ini memiliki sejarah panjang dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, termasuk Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Gedung Pakuan kini terbuka untuk dikunjungi umum di hari Sabtu dan Minggu, detikers dapat melihat langsung arsitekturnya yang indah. Juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Gedung Pakuan di museum yang terletak di dalam kompleks.
Pantauan detikJabar, banyak pengunjung yang antusias untuk menyusuri Gedung Pakuan, sebelum menjelajah kita akan diberi arahan dulu oleh pemandu yang telah menunggu di depan Gedung.
Pada saat memasuki Gedung Pakuan kita akan disambut dengan alunan dari alat-alat musik Sunda, seperti gendang, kecapi, dan suling. detikers akan diajak berkeliling ke semua ruangan dan di jelaskan dengan lengkap oleh guide. dengan durasi berkeliling selama 30 menit.
Salah satu pengunjung, Tia yang berasal dari Kabupaten Bandung, mengatakan bahwa dia sangat bahagia bisa masuk ke dalam Gedung Pakuan.
"Perasaan saya ketika begitu Gedung Pakuan di buka untuk umum, mungkin ada rasa bahagia tersendiri terlebih pengen tahu isi dalam Gedung Pakuan itu seperti apa," ucapnya (01/06/2024).
![]() |
Selain itu di Gedung Pakuan, kita bisa mengenal sejarah dan menambah edukasi mengenai sejarah peradaban di Kota Bandung.
"Walaupun sebelumnya sudah pernah ke sini, tapi berbeda gitu ya kalau hari ini kita jalan-jalan, kalau sebelumnya ada kegiatan-kegiatan yang formal. Semoga para warga Jabar bisa lebih mengetahui dan lebih tahu isi dalam Gedung Pakuan itu seperti apa karena seru banget menambah edukasi juga," lanjutnya.
Tak hanya mengenai sejarah, di Gedung pakuan juga ada mini museum dan produk-produk lokal hasil UMKM warga Jabar.
Gimana detikers, tertarik untuk datang ke Gedung ini jangan lupa reservasi terlebih dahulu menggunakan aplikasi SAPAWARGA.
(yum/yum)