Sejarah Baru Persib Bandung di Depan Mata

Sejarah Baru Persib Bandung di Depan Mata

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 02 Mei 2025 15:45 WIB
Para pemain Persib Bandung.
Skuad Persib Bandung. (Foto: Dok. PT LIB)
Sukabumi -

Di tengah denyut optimisme yang mengalir di kalangan bobotoh, terselip kesadaran bahwa Persib tengah menapaki jejak sejarah. Jika berhasil mengamankan gelar Liga 1 musim ini, maka Persib akan menjadi juara dalam dua musim berturut-turut, sebuah prestasi langka yang semakin bermakna karena diraih dalam sistem liga penuh. Tanpa babak gugur, tanpa playoff semuanya ditentukan oleh konsistensi.

Bagi Muhamad Sultan Ikhwanurrahman, Koordinator Nobar dan Divisi Merchandise Viking Kerajaan Sukabumi, ini adalah salah satu musim terbaik dalam sejarah Persib.

"Dari tahun 1994-1995, lalu 2014, 2024 dan sekarang 2025. Ini berarti banget karena Persib bisa juara di liga penuh. Dulu susah banget," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari itu, ia menekankan bahwa musim ini juga menjadi catatan istimewa karena untuk pertama kalinya pelatih asing bisa membawa Persib juara.

"Pelatih asing pertama yang bisa juara. Dan ini back to back. Banyak sejarahnya," katanya. Tak heran jika bobotoh kini menyematkan banyak harapan pada manajemen agar keberhasilan ini tidak hanya menjadi cerita sementara.

ADVERTISEMENT

Mbith Irvan Ketua Viking Palabuhanratu, melihat capaian ini bukan hanya sebagai kebanggaan, tapi juga sebagai puncak kedewasaan Persib secara struktur.

"Sekarang bukan hanya soal strategi. Tapi kematangan pemain, kesiapan mental, dan kesatuan tim. Itu yang bikin beda musim ini," ucapnya.

Laga-laga yang dijalani Persib musim ini memang tidak selalu meyakinkan di awal. Namun seiring waktu, tim menemukan bentuk terbaiknya. Performa meningkat, pertahanan kokoh, dan daya serang tajam. Di tengah kerasnya kompetisi, Persib justru menunjukkan stabilitas. Dan dari stabilitas itulah sejarah dibangun.

Musim Depan dan Tantangan Regenerasi

Meski gelar tinggal selangkah lagi, bobotoh tak mau terlena. Mereka mulai membicarakan masa depan terutama regenerasi dan fasilitas pendukung. Sultan menekankan pentingnya memiliki tempat latihan permanen yang representatif.

"Tempat latihan itu penting. Klub sebesar Persib butuh fasilitas sendiri," ujarnya.

Lebih jauh, ia menyoroti bahwa skuad saat ini dihuni oleh beberapa pemain senior yang sudah waktunya digantikan atau didampingi dengan darah muda. "Beberapa pemain sudah tua, harus ada peremajaan. Katanya manajemen juga mau rombak. Kita tunggu," tambahnya.

Mbith Irvan menaruh perhatian pada lini depan. Ia menyebut David da Silva sebagai penyerang penting, namun tak bisa diandalkan dalam jangka panjang.

"Da Silva bagus, tapi sudah kelihatan menurun. Musim depan harus cari penyerang yang tajam, muda, dan bisa nyetel sama tim," katanya.

(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads