Petir dalam Pandangan Islam dan Doa Ketika Mendengar Suaranya

Petir dalam Pandangan Islam dan Doa Ketika Mendengar Suaranya

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Senin, 12 Feb 2024 17:01 WIB
Ilustrasi petir
Ilustrasi petir (Foto: Getty Images/iStockphoto/Asa Schlobohm)
Bandung - Pesepakbola asal Kabupaten Subang tersambar petir di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, hingga meninggal dunia, Sabtu (10/2/2024). Kesaksian menyebutkan korban sempat tiarap bersama rekan-rekannya ketika kejadian, namun, saat yang lain bangun, korban masih berada di posisi yang sama.

Sekadar diketahui, petir adalah fenomena alam yang mengandung peristiwa arus listrik akibat gesekan awan. Secara ilmiah, satu sambaran petir mengandung kekuatan listrik 20.000 ampere, yang sama dengan lampu bohlam 100 watt saat dinyalakan selama lebih dari 3 bulan.

Jauh sebelum petir diteliti secara ilmiah, Al-Quran, kitab suci umat Islam, telah lebih dahulu berbicara tentang petir, serta peristiwa yang menyertainya seperti guruh dan kilat.

Ada banyak ayat-ayat Al-Quran tentang petir, seperti termaktub dalam Surat Al-Baqarah ayat 19:

"Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, guruh, dan kilat. Mereka menyumbat dengan jari-jarinya, menghindari suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir" (Q.S Al-Baqarah: 19)

Istilah Guruh, Kilat, dan Petir

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, agak sulit untuk memerinci makna guruh, kilat, dan petir. Sebab tiga kata itu punya arti yang beririsan.

Namun, jika dikupas menggunakan diksi yang digunakan Al-Quran, akan tampak kesesuaian arti kata dengan kajian ilmiah tentang terbentuknya petir.

Di dalam Al-Baqarah ayat 19 itu, guruh disebut "Ra'du", kilat disebut "Barqu", dan petir disebut "Showaa'iq".

Hasan Fadli Hasibuan dalam skripsi di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) berjudul "Petir dalam Perspektif Al-Quran dan Relevansinya Terhadap Ilmu Pengetahuan" (2022) mengutip pendapat sejumlah ahli tafsir dalam menanggapi istilah-istilah tersebut.

Di antara yang dikutip Hasan Fadli Hasibuan adalah pendapat penafsir Al-Quran periode klasik, Al-Baghawi dan Al-Qurthubi:

  • Al-Baghawi (516 H)

Al-Baghawi dalam kitab Tafsir al-Baghawi menafsirkan termAr-Ra'd yaitu dengan arti bunyi yang terdengar dari awan atau mega, Al-Barq yang berarti api yang keluar dari awan atau mega, dan AṣṢā'iqah (Shawaaiq) yang berarti pekikan yang menyebabkan seseorang dapat mati disebabkan mendengarnya. Adapun untuk istilah Aṣ-Ṣā'iqah diartikan dengan api yang turun yang bersumber dari langit yang berfungsi membakar kaum yang membangkang.

  • Al-Qurthubi (671 H)

Syaikh Imam Al-Qurthubi dalam kitab Al-Jamī' li Ahkām Al- Qur'ān menyatakan bahwa yang dimaksud istilah Ar-Ra'd ialah bunyi benturan material awan-awan. Adapun yang dimaksud dengan istilah Al-Barq ialah cambuk yang berasal dari cahaya yang berada pada tangan malaikat untuk membentak awan-awan. Istilah Al-Barq pula diartikan dengan kilatan yang timbul akibat benturan unsur tersebut (material awan-awan). Serta yang dimaksud dengan istilah Aṣ-Ṣā'iqah malaikat memuncak, menyemburkan api.

Hadis Nabi Muhammad SAW Soal Petir

Masih dalam skripsi Hasan Fadli Hasibuan, ada kutipan hadis mengenai petir.

Diriwayatkan At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Orang-orang Yahudi bertanya kepada Nabi SAW tentang ar-ra'd, "Itu apa sebenarnya?" Nabi SAW menjawab, "Itu adalah salah satu malaikat Allah yang ditugaskan mengatur awan. Dia membawa alat pemukul dari api. Dengan alat itu dia menghalau awan-awan ke tempat mana yang dikehendaki Allah." Orang-orang Yahudi bertanya lagi, "Lalu suara yang kami dengar itu apa? "Nabi SAW menjawab, "Suara bentakannya, apabila membentak awan-awan, hingga sampai ke tempat yang diperintahkan Allah". Lalu orang-orang Yahudi berkata, "Kamu benar."

Doa Saat Mendengar Suara Petir

Karena mengandung daya listrik yang kuat, petir berpotensi membawa mudarat. Namun, semua itu kembali kepada ketentuan Allah SWT, sebagaimana dijelaskan di atas. Allah SWT menentukan petir menyambar ke mana saja.

Meski demikian, di dalam Islam, ada ajaran agar orang berdoa ketika mendengar gemuruh yang menjadi cikal bakal terjadinya petir.

Dikutip dari nuonline.or.id, doa terhindar dari petir berisi permohonan agar Allah SWT tetap memberi selamat dan tidak menyambarkan petirnya sehingga membuat hilang nyawa atau kerusakan lainnya.

اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

"Allahumma la taqtulna bighadhabika wala tuhlikna bi'adzabika wa 'afina qabla dzalika"

Artinya: Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu (iqk/iqk)



Hide Ads