Sejumlah layang-layang berukuran besar mengudara di langit Cirebon. Layang-layang yang terdiri dari berbagai macam warna dan karakter itu diterbangkan oleh para peserta yang mengikuti acara festival layang-layang International.
Even layang-layang ini diselenggarakan di Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Ada sekitar 15 peserta yang mengikuti acara ini. Mereka merupakan para peserta yang berasal dari beberapa negara. Antara lain seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan Lebanon.
Dari sekian banyaknya karakter layang-layang yang diterbangkan, salah satunya adalah layang-layang berbentuk octopus atau gurita. Layang-layang berukuran 25 meter itu merupakan milik peserta asal Jakarta, Mirna Indriasari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena ukurannya yang cukup besar, dalam menerbangkan layang-layang itu, Mirna bahkan harus menggunakan mobilnya untuk dijadikan sebagai cagak.
"Karena ukuran panjangnya 25 meter. Jadi perlu bantuan mobil untuk jadi cagak," kata Mirna di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023).
Dalam event ini, Mirna datang dengan membawa beberapa macam layang-layang. Salah satunya adalah layang-layang berkarakter gurita.
"Kita bawa sekitar 20 layang-layang. Tapi kita lihat kondisi. Kalau memungkinkan kita terbangkan semua. Kalau tidak memungkinkan, kita lihat saja. Mana yang bisa terbang itu yang kita terbangin," kata dia.
Sementara itu, Plt Ketua Umum Komunitas Layang-layang Indonesia Sari Madjid mengatakan, festival layang-layang yang diadakan di Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon itu akan berlangsung selama dua hari, yakni 7-8 Oktober 2023.
Festival bertaraf internasional itu pun akan diikuti oleh para peserta yang berasal dari empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Lebanon.
Menurutnya, layang-layang yang diikutsertakan dalam festival tersebut memiliki ukuran yang beragam. Mulai dari ukuran 6 meter, 8 meter, 10 meter, hingga ukuran-ukuran lain yang lebih besar.
Khusus untuk peserta dari Indonesia, kata Sari, sejauh ini pihaknya baru mengundang para peserta yang berasal dari pulau Jawa.
"(Peserta yang diundang) masih dari Jawa. Kita belum mengundang Bali. Seharusnya ada Bali yang luar biasa. Mudah-mudahan tahun depan," kata dia.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan mengapresiasi gelaran Festival Layang-layang Internasional 2023 yang diselenggarakan di Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon.
Menurut Sekretaris DPMP Jabar, Pupun Saefunudin, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon ini merupakan daerah yang memiliki potensi wisata.
"Saya lihat potensi wisata Mundu ini luar biasa. Punya wisata mangrove sudah cukup bagus di Jawa Barat," kata dia.
Oleh karenanya, dengan hadirnya festival layang-layang di desa ini, diharapkan dapat lebih mendongkrak pariwisata pesisir di daerah tersebut.
"Dengan adanya event Festival Layang-layang Internasional ini, paling tidak bisa mengangkat potensi Desa Mundu Pesisir. Kami sangat mengapresiasi, karena kami ingin mengangkat potensi desa dengan event-event strategis. Sebagai contoh event festival layang-layang Internasional," kata dia.
(mso/mso)