Volume air di waduk Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mengalami penyusutan akibat kemarau yang melanda wilayah itu. Saat ini, beberapa titik di Waduk Setupatok bahkan sudah menjadi daratan.
Di tengah kondisi tersebut, tidak sedikit warga yang kemudian memanfaatkan lahan kering itu untuk bercocok tanam. Dan saat ini, sebagian lahan di waduk Setupatok yang biasanya tergenang air itu pun berubah menjadi lahan pertanian.
Salah seorang warga yang memanfaatkan lahan kering di area waduk Setupatok ini adalah Sarja. Di atas lahan tersebut, pria 42 tahun itu menanam tanaman padi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Sarja, ada juga beberapa warga lain yang melakukan hal yang sama. Mereka memanfaatkan lahan kering di waduk Setupatok sebagai ladang pertanian. Mayoritas, tanaman yang ditanam di lahan tersebut adalah padi.
Saat berbincang dengan detikJabar, Sarja mengatakan jika aktivitas itu sudah berlangsung secara turun temurun. Setiap memasuki musim kemarau, sejumlah warga sekitar selalu memanfaatkan lahan yang mengering untuk kegiatan pertanian.
"Kalau saya sebenarnya untuk mengisi kekosongan, di samping untuk mencari penghasilan juga," kata Sarja saat ditemui di sekitar waduk Setupatok, baru-baru ini.
Menurut Sarja, ada waktu-waktu tertentu di mana warga sekitar biasanya memanfaatkan lahan di waduk Setupatok untuk kegiatan pertanian. Waktu-waktu tersebut antara lain yaitu mulai dari sekitar bulan Juli - Oktober.
Sebab, di bulan-bulan itu air di waduk Setupatok biasanya menyusut akibat dilanda musim kemarau. Di saat itu lah warga biasanya memanfaatkan lahan yang kering untuk kegiatan pertanian.
"Biasanya (memanfaatkan lahan di waduk Setupatok) itu dari sekitar bulan 6 atau bulan 7 sampai bulan 10," kata Sarja.
Dalam kurun waktu tersebut, lahan-lahan di waduk Setupatok yang mengering itu bisa digunakan hanya untuk satu kali masa tanam. Sebab, kata Sarja, khusus untuk tanaman padi sendiri, setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan hingga memasuki waktu panen.
"Paling satu kali panen. Karena kalau padi kan kurang lebih tiga bulanan atau 100 hari sampai panen," kata dia.
Sebagai sumber pengairan, sejumlah warga sekitar ada yang memanfaatkan sumur bor dilokasi tersebut. Air yang berasal dari sumur itu kemudian disedot dengan menggunakan mesin pompa untuk dialirkan ke lahan pertanian.
Dari hasil menanam padi di lahan waduk Setupatok yang mengering itu, Sarja sendiri mengaku bisa mendapatkan hingga 10 karung gabah saat memasuki waktu panen.
Sarja menyadari jika lahan yang ia garap untuk menanam padi itu adalah area waduk Setupatok yang mengering akibat musim kemarau. Hanya saja, Sarja mengaku hanya ingin memanfaatkan lahan tersebut agar lebih produktif.
"Daripada kosong tidak terpakai kan bisa banyak semak belukar dan tanaman-tanaman lain. Makanya kita manfaatkan. Tapi kalau misalnya pemerintah melarang ya apa boleh buat. Karena bukan hak kita," ujar Sarja.
Sekadar diketahui, volume air di waduk Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mengalami penyusutan akibat musim kemarau yang terjadi di wilayah itu. Saat ini, volume air di waduk Setupatok hanya tersisa sekitar 3,3 juta meter kubik dari total kapasitas 14 juta meter kubik.
Akibatnya, waduk Setupatok saat ini tidak dibuka untuk mengaliri air ke sejumlah lahan pertanian yang ada di beberapa Kecamatan di Kabupaten Cirebon. Air yang tersisa di waduk Setupatok saat ini hanya akan digunakan untuk pengamanan tanggul.
"Saat ini sedang memasuki tahap pengeringan. Artinya rilis air kita tutup. Karena sesuai dengan SK Bupati, bahwa 1 Oktober sampai dengan 15 Oktober itu ditutup," kata Koordinator Lapangan (korlap) Waduk Setupatok, Nuryaman di Cirebon, baru-baru ini.
"Alhamdulillah masih ada sisa tampungan air. Dari total maksimal 14 juta meter kubik, saat ini kami masih menyisakan 3.350.000 meter kubik. Dan itu untuk pengamanan tanggul. Jadi ketika di puncak musim kemarau, tanggul itu tidak retak apabila ada genangan air," tambah Nuryaman.
Menurut Nuryaman, aliran air di waduk Setupatok baru akan dibuka pada beberapa bulan ke depan. Aliran air akan dibuka setelah proses pengisian air selesai.
"Air yang tersisa sekarang kita pertahankan sampai nanti tahap pengisian, di bulan November, Desember, Januari, Februari. Jadi itu kita pertahankan, tidak dikeluarkan," ucap dia.
(tya/tey)