Mengupas Sejarah Kabupaten Pangandaran, Dulunya Hamparan Laut

Mengupas Sejarah Kabupaten Pangandaran, Dulunya Hamparan Laut

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Sabtu, 14 Jan 2023 15:00 WIB
Kawasan Pananjung Pangandaran
Kawasan Pananjung Pangandaran. (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki bentangan pantai sepanjang 91 km.

Daerah yang terkenal dengan objek wisata alam pantai ini memiliki rekam sejarah yang cukup unik. Karena sebagian daratan Pangandaran dulunya merupakan hamparan laut. Hamparan laut yang dimaksud berada di sebagian wilayah Desa Purbahayu, Pananjung, dan Babakan, Kecamatan Pangandaran dahulunya hamparan lautan.

Pengamat Sejarah dan Lingkungan asal Jogja Ari Nugroho mengatakan hasil penelitian dari beberapa referensi menyebutkan jika daratan Pangandaran dulunya terbentuk akibat letusan Gunung Krakatau pada sekitar tahun 1825.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil melakukan penelitian di sekitar Pangandaran jika struktur tanahnya itu daerah tanah timbul," kata Ari kepada DetikJabar, Jumat (13/1/2023).

Menurutnya tanah timbul itu terbentuk dari letusan Gunung Krakatau yang mengakibatkan selama 1 tahun abunya menutupi matahari, sehingga kutub utara dan selatan itu membeku yang menyebabkan permukaan itu naik.

ADVERTISEMENT

Bahkan dirinya pernah mencoba ke daerah Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, disana terdapat banyak bekas kerang dan batuan karang. "Daerah lainnya yang terdapat batuan karang laut berada di Desa Sukahurip dan Kersaratu tanah timbulnya itu dari Desa Pangandaran dan Pananjung," ucap Ari.

"Wilayah Pangandaran itu kebanyakan tanahnya tanah timbul, tanah asli itu dari desa Purbahayu keatas," katanya.

Selain itu, menurut Ari, kawasan Pangandaran itu awalnya bernama Pananjung, wilayah teluk pesisir Pangandaran. Nama itu merupakan warisan kerajaan Galuh Pangauban.

Kawasan Pananjung PangandaranKawasan Pananjung Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadillah

Nama Pananjung diambil dari kata Panandjoeng yang memiliki arti teluk yang paling subur, kaya dan bisa menghidupi. Maka disebut Pang-nandjoeng-nandjoengna.

"Karena wilayah kerajaan dulu namanya Keraton Pananjung dijadikan oleh putra dari Kerajaan Galuh Pangauban Prabu Anggalarang," katanya.

Kemudian, kata Ari, Raja Galuh Pangauban runtuh oleh para kelompok Bajak Laut karena melihat potensi wilayah yang kaya alamnya.

"Maka saat itu kerajaan Pananjung runtuh, dan sang raja tewas," katanya.

Setelah runtuhnya kerajaan Galuh Pangauban nama nama Pananjung berubah menjadi Pangandaran.

Budayawan Pangandaran Erik Krisna Yudha mengatakan memang benar jika sebagian wilayah Pangandaran dulunya hamparan laut.

"Karena banyak terdapat batuan karst, yang mirip dengan karang. Itu prediksi saja, karena dulu daratan Pangandaran masih Sundaland sekitar puluhan ribu tahun yang lalu," ucapnya.

Menurutnya dengan adanya batuan karst di daerah ketinggian Pangandaran memang bisa dibuktikan, apalagi ada temuan kerang-kerang di wilayah tersebut bahwa kawasan Pangandaran sebagian wilayah laut.

"Karena batuan karst ini adanya di laut, maka dianggap bahwa Pangandaran dulunya hamparan laut dinilai kuat," katanya.

Ian mengatakan saat Kerajaan Pananjung runtuh abad ke 16, di abad tersebut berdiri dan runtuhnya kerajaan Galuh Pangauban nama rajanya Prabu Haur Kuning. Yang mempunyai anak Prabu Anggalarang Atau Sanghyang Cipta Permana.




(tya/tey)


Hide Ads