Kampung Nusantara di Pangandaran Tawarkan Konsep Liburan ke Rumah Nenek

Kampung Nusantara di Pangandaran Tawarkan Konsep Liburan ke Rumah Nenek

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Minggu, 25 Des 2022 14:30 WIB
Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek.
Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek. (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek. Kampung Nusantara di Dusun Cikubang, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi ini bisa dijangkau dengan kendaraan sekitar 45 menit dari bundaran Marlin Pantai Pangandaran.

Perjalanan bisa ditempuh menggunakan angkot sampai ke Pasar Parigi, kemudian naik ojek ke Kampung Nusantara. Sangat disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena bisa lebih hemat biaya.

Di Kampung Nusantara wisatawan bisa menginap di rumah warga yang didesain khusus tema Nusantara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek.Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek. Foto: Aldi Nur Fadillah

Suasana di kampung yang asri dengan pepohonan hijau dan area persawahan di kawasan tersebut menambah keindahan dan kenyamanan bagi wisatawan yang merindukan suasana desa.

Selain itu ramahnya penduduk sekitar akan membuat pengalaman menarik bagi wisatawan yang kesehariannya merasakan hiruk pikuk suasana kota.

ADVERTISEMENT

Kampung Nusantara dirintis oleh kelompok Pemuda Komunitas Sabalad pada tahun 2018. Nama Kampung Nusantara dipilih sebagai bentuk kampanye keanekaragaman nusantara dan memunculkan nilai-nilai toleransi warga dan wisatawan.

Perintis Kampung Nusantara Ai Nurhidayat mengatakan Kampung Nusantara berdiri karena keresahan saya manakala waktu itu membawa sahabat berkulit hitam dari Papua diliatin warga setempat dengan begitu sinis dan aneh.

"Saya kira bukan hanya pemahaman soal toleransi saja saat itu, namun mengenal keberagaman bahwa Indonesia itu terdiri dari banyak suku dan budaya," ucap Ai saat berbincang dengan DetikJabar. Rabu (21/12/202).

Ie mengatakan kerasahan soal nilai-nilai toleransi dan keberagaman menjadi pondasi berdirinya Kampung Nusantara.

Di kampung ini wisatawan dengan khusus bisa berbaur dengan para pelajar beragam multi etnis, budaya dan agama yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Para siswa adalah pelajar yang menerima beasiswa Kelas Multikultural yang digagas SMK Bakti Karya. Sekolah yang lahir dari rahim komunitas sabalad.

Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek.Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek. Foto: Aldi Nur Fadillah

Semula Kampung Nusantara hanya berjumlah 32 rumah atau sekitar kawasan 1 RW saja. Namun seiring berjalannya waktu Kampung Nusantara diperluas menjadi 1 desa di Desa Cintakarya.

"Di Kampung Nusantara setiap rumah di cat beragam desain rumah dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai ciri dan bentuk toleransi pemilik rumah," ucapnya.

Wisatawan yang mau menginap di Kampung Nusantara cukup mengeluarkan biaya Rp 100 ribu saja sudah termasuk makan yang disediakan warga setempat sebagai home stay.

"Wisatawan bisa merasakan wisata edukasi berbaur dengan orang-orang berbagai etnis siswa SMK Bakti Karya yang tinggal di rumah warga," ucapnya.

Ai mengatakan kegiatan sosial yang bisa dilakukan diantaranya pendidikan untuk anak, pemberdayaan warga, penyelenggaraan kegiatan atau magang di SMK Bakti Karya.

"Wisatawan pun bisa berkunjung ke objek wisata alam Citumang dan Goa Lanang dengan ditemani pemandu," katanya.

Untuk paket body rafting bisa mulai dari Rp 125 ribu per orang sudah termasuk pemandu dan perlengkapan keselamatan, makan, retribusi dan makan. "Untuk minimal 5-8 orang," katanya.

"Semenjak COVID-19 pusat Kampung Nusantara sempat ditinggalkan wisatawan. Hanya beberapa orang saja. Padahal dulu 2018 awal dibuka kunjungan mencapai 1.800 orang," ucapnya.

Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek.Sebuah perkampungan di Pangandaran, Jawa Barat menawarkan alternatif wisata dengan konsep berlibur ke rumah nenek. Foto: Aldi Nur Fadillah

Lebih lanjut, kata Ai, karena ada perluasan Kampung Nusantara tahun 2021, maka saat ini pengembangan Kampung Nusantara ada yang namanya kawasan Nyalindung.

"Di kawasan Goa Nyalindung ada konsep liburan ke rumah nenek. Di sana terdapat honai yang bisa untuk menginap wisatawan," ucapnya

Adapun wisata edukasi yang ditawarkan disana, wisatawan yang datang akan disambut tarian-tarian dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, wisatawan bisa merasakan bercocok tanam, menanam padi di sawah, masak nasi liwet, dan kegiatan lainnya khas pedesaan.

"Artinya kegiatan itu ada nilai keragaman Nusantara dan nilai wisata tertentu. Makanya kami membuat konsep berlibur ke rumah nenek yang di kawasan Nyalindung," kata Ai.




(tey/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads