Saluran pembuangan limbah hotel di objek wisata pantai Pangandaran masih banyak yang belum menerapkan pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara komunal.
Proses penggunaan IPAL komunal diterapkan agar saluran pembuangan limbah dari hotel tak mencemari lingkungan pantai.
Pantauan detikJabar pada Rabu (20/7/2022) di pantai Pangandaran. Di dua titik saluran pembuangan yang berada depan sejumlah hotel, terlihat kotor dan kumuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal pantai Pangandaran di tepian pesisirnya sering digunakan aktivitas berenang. Terutama kalangan anak-anak. Namun, saat ini kondisi saluran tersebut sedang tidak tersentuh air laut dikarenakan dalam kondisi surut.
"Ya kalo lagi airnya pasang dan saluran air limbahnya sedang banyak, pasti bisa langsung bersentuhan dengan air laut. Karena sekarang surut hanya tercium aroma tak sedap," kata Mang Ujang (47) salah satu pedagang yang mangkal di pantai Pangandaran.
Menurutnya, saat ramai wisatawan kadang saluran tersebut menjadi tempat sampah, sehingga menimbulkan bau. "Sayang aja, pantai sudah indah tapi pemandangan saluran ini sedikit mengotori," ucapnya.
Baca juga: Mengintip Nyamuk "Raksasa" di Pangandaran |
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata telah menegur beberapa hotel yang membuat saluran pembuangan limbah hotel tanpa IPAL.
"Sudah saya peringati melalui surat edaran, apabila jarak 4 bulan tidak memperbaiki saluran tersebut. Maka akan saya sendiri yang cor tutup saluran pembuangan tersebut," kata Jeje beberapa waktu lalu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana mengatakan hotel di Pangandaran telah diimbau untuk membangun IPAL komunal tersendiri.
"Pihak hotel dan restoran harus mulai bisa mengolah limbah, sehingga tidak dibuang ke laut," kata Agus melalui pesan WhatsApp.
Kondisi pantai Pangandaran ini memang berbeda dengan objek wisata lainnya di Indonesia. Karena awalnya merupakan pemukiman penduduk yang dianugerahkan dengan keindahan alam.
"Dikarenakan pantai yang indah ini menjadi objek wisata maka pariwisata berkembang pesat sehingga pendirian hotel-hotel dan penginapan kian merebak. Maka tak heran jika bakalan banyak limbah yang dikeluarkan," ucapnya.
Pihak PHRI juga mengharapkan pembuatan IPAL komunal juga dipikirkan agar tidak hanya memikirkan jumlah wisata yang hadir. "Permasalahan klasik ini harus segera diselesaikan, apalagi kaitannya dengan kenyamanan wisatawan yang datang ke pantai Pangandaran," kata Agus.
(yum/yum)