Ada banyak objek wisata di Pangandaran. Tetapi jangan lewatkan menengok Museum Nyamuk yang menjadi wisata ilmiah satu-satunya di Kabupaten Pangandaran.
Museum Nyamuk Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pangandaran ada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Lokasinya di Jalan Raya Pangandaran KM 3, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Di museum nyamuk terdapat berbagai jenis nyamuk hasil penelitian di Pangandaran dari berbagai daerah. Pengunjung bisa melihat replika nyamuk raksasa dengan sangat jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknisi Lab Museum Nyamuk Loka Litbang Pangandaran Ajat Sudrajat mengatakan, pengunjung yang datang ke museum akan dikenalkan dengan beragam jenis nyamuk di Indonesia.
![]() |
Ajat menerangkan, nyamuk yang terdapat di Pangandaran ada empat jenis yaitu Aedes aegypty, Anopheles, Armigeres, dan Sekules.
DetikJabar mengunjungi Loka Litbang pada Senin (18/7/2022). Sewaktu memasuki ruangan musium, detikers bisa melihat langsung peta penyebaran jenis nyamuk di Indonesia, termasuk Jawa Barat, lengkap dengan nama ilmiah nyamuknya.
Setelah itu ada ruangan dokumenter, di dalamnya terdapat teater nyamuk. Di sana ada dokumenter yang menjelaskan seputar kehidupan dan edukasi nyamuk.
"Kalau pengunjungnya TK sampai SD maka diperlihatkan siaran kartun tentang edukasi nyamuk. Jadi tontonan sesuai rentang usia," kata Ajat.
![]() |
Sementara untuk mahasiswa yang berkunjung dalam rangka penelitian akan diberikan ruang diskusi tentang pengendalian nyamuk. Mulai dari bagaimana cara menangkapnya sekaligus praktiknya di lapangan.
"Sedangkan kalau pengunjung SD, SMP, SMA dan umum hanya memperkenalan nama-nama nyamuk dan menangani agar terhindar dari banyak nyamuk berbahaya di rumah," ucapnya.
Pihak Loka Litbang juga akan mengedukasi pengunjung seputar pencegahan nyamuk deman berdarah dan nyamuk bervirus. Menurut Agus paling efekting menangani nyamuk bervirus adalah dengan 3M Plus, yakni membersihkan bak mandi, mengubur barang bekas, dan membersihkan lingkungan.
"Berkembangnya nyamuk dari mulai telur sampai menjadi dewas itu selama 12 hari. Jadi cukup satu minggu sekali membersihkan dan menguras bak mandi ataupun melihat kebersihan sekitar. Meskipun saat ini banyak bahan kimi yang beredar untuk pengusiran nyamuk, memang boleh saja. Tapi jika terlalu sering bisa bahaya juga," ucapnya.
![]() |
Untuk masuk ke museum ini, pengunjung hanya dikenakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pengunjung TK sampai SD cukup membayar Rp 3 ribu, SMP Rp 5 ribu, SMA dan mahasiswa Rp 7.500.
Khusus bagi kunjungan rombongan sekolah atau kampus harus bersurat terlebih dahulu kepada pihak Loka Litbang.
(ors/ors)