Stadion Watubelah, yang terletak di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, kini menjadi sorotan. Stadion ini digunakan sebagai salah satu venue kompetisi Liga 1 kelompok umur U-16, U-18, dan U-20. Bahkan, PSBS Biak memilih stadion ini sebagai kandang.
Pemilihan Stadion Watubelah sebagai home base PSBS Biak didasarkan pada aksesibilitas yang lebih mudah dibandingkan harus bertanding langsung di Biak. Selain itu, kualitas rumput stadion yang memenuhi standar internasional menjadi faktor pendukung utama.
"Alasan mereka pakai Stadion Watubelah karena lebih dekat secara akses untuk menjalani kompetisi. Soalnya kalau di Biak, jaraknya sangat jauh," kata Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon, Asep Djamaludin, detikJabar, Selasa (7/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSBS Biak mengajukan permohonan penggunaan Stadion Watubelah pada tahun 2024 lalu. Permohonan ini disetujui setelah PSSI melakukan penilaian terhadap fasilitas stadion dan menyatakan stadion tersebut layak untuk menggelar pertandingan Liga 1 kelompok umur.
Asep menegaskan, Stadion Watubelah mulai digunakan untuk pertandingan Liga 1 kelompok umur sejak pertengahan tahun 2024 dan akan terus digunakan hingga awal tahun 2025. Dalam sepekan, stadion ini dijadwalkan menggelar pertandingan selama dua hari, sementara hari-hari lainnya dimanfaatkan untuk pemeliharaan lapangan. "Pemeliharaan dilakukan secara intensif, termasuk pemupukan dan pemotongan rumput untuk menjaga kualitas," katanya.
Sayangnya, meskipun rumput stadion sudah memenuhi standar internasional, kondisi tribun penonton belum rampung 100 persen. Akibatnya, selama pertandingan Liga 1 berlangsung, penonton belum diperbolehkan hadir di stadion.
Asep berharap kehadiran Liga 1 kelompok umur di Stadion Watubelah bisa memberikan efek positif, baik untuk perkembangan olahraga di Kabupaten Cirebon maupun untuk pengenalan stadion itu sendiri di kancah nasional.
"Kami berharap dengan adanya pertandingan kompetisi Liga 1 ini, Stadion Watubelah bisa semakin dikenal oleh tim-tim profesional dan memberikan dampak positif bagi pengembangan olahraga di Cirebon," katanya.
Sebelumnya, Stadion Watubelah menggunakan rumput berstandar FIFA jenis Zoysia Japonica sehingga sangat layak menjadi lokasi pertandingan tim profesional.
Sekadar diketahui, setelah 12 tahun berjalan, pembangunan Stadion Watubelah sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp228,4 milyar.
Pada tahun 2012 dengan anggaran sebanyak Rp 19 miliar. Namun, pada tahun 2013 pembangunan terhenti. Lalu pada 2014, pelaksanaan tahap kedua kembali dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp 33 milyar dari APBD Provinsi Jawa Barat untuk pengerjaan struktur tribun stadion.
Pada 2015, pembangunan sarana olahraga tersebut kembali dilanjutkan dengan pengerjaan tribun bagian utara, selatan, barat, dan timur serta pembangunan lapangan dengan anggaran Rp20 milyar.
Di tahun 2016, Pemprov Jawa Barat kembali menggelontorkan dana sebesar Rp30 milyar dan Rp50 milyar pada 2017. Namun pada 2017 hingga pertengahan 2019 proses pembangunan sempat terhenti.
Pada akhir 2019, pembangunan Stadion tersebut kembali dilanjutkan dengan anggaran sebesar Rp50 milyar bersumber dari APBD Provinsi dan Rp30 miliar dari APBD Kabupaten. Dalam pengerjaan terakhir, dibuat struktur, kolom bulat, tribun, pekerjaan lantai, plafon, saniter, pekerjaan mekanikal, dan elektrikal.
Kemudian pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Cirebon kembali melanjutkan proses perbaikan dalam pembangunan stadion yang satu ini dengan anggaran sebesar Rp9,4 milyar.
(iqk/iqk)