Kapten Persib Bandung Marc Klok turut menanggapi akhir kerja sama PSSI dengan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY). Dia ternyata punya kenangan yang mengesankan saat menjadi tumpuan Skuad Garuda di bawah juru taktik asal Korea Selatan.
Kepada wartawan, Marc Klok membuka kenangannya dengan menceritakan debutnya bersama Timnas Indonesia setelah resmi menjadi WNI sejak 2020 yang lalu. Meskipun sudah menyandang status warga negara, tapi Klok harus menunggu hingga laga melawan Bangladesh di FIFA Matchday, 1 Juni 2022.
Memang sebelum itu, Marc Klok sudah menjadi bagian bersama Timnas Indonesia U-23 saat menyabet medali emas pada gelaran SEA Games 2021 Vietnam. Tapi diketahui, di ajang ini, Klok tidak mendapatkan caps-nya di timnas karena bukan agenda FIFA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin pertama kali dia panggil saya buat tim nasional. Mungkin semua tahu perjalanan saya, dan dia sangat percaya kepada saya," kata Marc Klok di Bali, Senin (6/1/2025).
Sejak saat itu, Marc Klok menjadi pemain yang tak tergantikan di bawah komando STY di awal-awal kariernya membesut Timnas Indonesia. Hingga yang paling berkesan bagi Marc Klok kemudian, dia bisa mencetak gol perdana saat berseragam Garuda, saat mengalahkan Kuwait 2-1 pada Kualifikasi Piala Asia AFC, 8 Juni 2022.
"Momen waktu itu kita main (kualifikasi) Piala Asia, SEA Games juga, punya medals, memori di Kuwait, cetak penalti di Piala Asia, ini memori sangat baik. Dan, saya selalu punya memori manis buat waktu itu (bersama Timnas Indonesia di bawah asuhan STY)," ungkapnya.
Klok kembali dipercaya STY untuk memperkuat Timnas Indonesia ketika lolos ke putaran final Piala Asia AFC 2023. Yang membanggakan, Skuad Garuda pun mampu melaju ke babak 16 besar, dan menjadi sejarah pertama yang ditorehkan bagi Indonesia.
Namun setelah itu, nama Marc Klok perlahan meredup dan tak jadi pilihan STY bersama Timnas. Klok pun menyadari ini menjadi dinamika di dunia sepak bola yang menjadi salah satu hal yang kurang dari sosok Shin Tae-yong.
"Mungkin dari momentum dan komunikasi, dari pembicaraan, dari pilihan. Saya pikir di sepak bola sekarang kita semua punya mungkin pemain dengan kualitas, tapi apa yang paling bagus, ada juga main manajemen, untuk bicara dengan orang, kasih kepercayaan diri kepada orang, untuk membawa atmosfernya selalu baik, dan mungkin ini saya lihat waktu itu kurang," ucapnya.
"Tapi ya seperti saya bilang, ada orang punya kualitas yang baik, ada orang yang punya kualitas tidak baik. Tapi ini perbandingan, ini biasa di sepak bola, ini biasa di hidup, tapi kita harus punya memori yang baik dengan dia (STY)."
"Prestasi juga, sangat cukup baik buat negara, kita harus hormati pelatih Shin Tae-yong. Dan kita move on yang terbaik buat negara, yang terbaik buat pemain yang baru, yang datang, semoga kita bisa kualifikasi ke babak keempat, atau langsung lolos ke piala dunia, itu mimpi kita semua," kenang Marc Klok.
Sebagai seorang pemain yang pernah merasakan langsung sentuhan STY, dia berharap sang pelatih bisa mendapatkan jalannya di masa mendatang. Dia juga berharap keputusan ini yang terbaik dari PSSI untuk kemajuan sepakbola di Indonesia.
"Sebagai pemain, semoga coach Shin good luck di masa depannya. saya tidak punya hati sakit atau apapun kepada dia, tapi cuma mau kasih good luck dan semoga ini keputusan terbaik buat sepakbola Indonesia. Itu yang terpenting," pungkasnya.
(ral/sud)