Kata Promotor soal Konser Sheila On 7 Terancam Batal di GBLA

Kata Promotor soal Konser Sheila On 7 Terancam Batal di GBLA

Tim detikPop - detikJabar
Kamis, 08 Agu 2024 14:25 WIB
Sheila On 7 saat menggelar konser di Samarinda dalam rangkaian tur Tunggu Aku Di pada 27 Juli 2024.
Sheila On 7 saat menggelar konser di Samarinda dalam rangkaian tur Tunggu Aku Di pada 27 Juli 2024. (Foto: Dokumentasi Sheila On 7)
Bandung -

Salah satu promotor konser Sheila On 7, PositiVibe Communication akhirnya buka suara terkait terancam batalnya konser band asal Yogyakarta tersebut di Stadion GBLA, Kota Bandung.

Sekedar diketahui, berdasarkan penelusuran detikJabar, promotor mencantumkan keterangan informasi konser akan digelar pada 28 September 2024 di Stadion GBLA, Kota Bandung. Tiket konser bertajuk 'Tunggu Aku Di' itu bahkan sudah habis terjual alias sold out diborong Sheila Gank. Tapi, agenda ini kini sedang gonjang-ganjing setelah ditentang Persib Bandung selaku pihak yang telah resmi mengelola stadion tersebut.

Dilansir detikPop, begini tanggapan PositiVibe Communication:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyikapi pemberitaan yang ada di beberapa media mengenai konser Sheila on 7, kami PositiVibe Communication bermaksud untuk menyampaikan beberapa hal terkait hal tersebut.

Hingga saat ini kami bersama promotor (Antara Suara) masih terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait. Promotor memastikan akan terus berupaya konser Sheila on 7 "Tunggu Aku Di" Bandung terselenggara sesuai rencana.

ADVERTISEMENT

Kami meyakini bahwa 'Tunggu Aku Di' edisi Samarinda bisa menjadi case study bagaimana konser yang kami laksanakan di stadion bisa terlaksana dengan baik. Bahkan memberikan dampak secara nyata di sektor UMKM, perhotelan dan pariwisata. Sebagaimana konser berbagai musisi dalam dan luar negeri yang juga lazim digelar di stadion.

Promotor dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan sesuai dengan standar prosedur yang kami miliki untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat untuk mencegah timbulnya kekeliruan serta menghindari adanya disinformasi yang mungkin timbul di kemudian hari.

Sekadar diketahui, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengkonfirmasi bahwa GBLA takkan digunakan untuk konser tersebut. "Tidak ada. Kalau ada lagi berita-berita itu (konser Sheila On 7), hoaks, bohong, tidak ada, saya tegaskan," katanya belum lama ini.

Umuh menegaskan bahwa GBLA akan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan Persib Bandung. Stadion yang berlokasi di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, itu pun akan digunakan sebagai markas Pangerang Biru untuk mengarungi Liga 1.

"Enggak ada lapang GBLA dipakai konser, itu bohong, tidak ada. Tidak ada konser, GBLA kita urus dan semuanya untuk kebaikan Persib," tegas Umuh.

Mengenai tiket yang sudah habis terjual, Umuh pun menyatakan itu merupakan tanggung jawab promotor konser. Ia kembali memastikan GBLA takkan digunakan selain untuk kepentingan Persib demi menjaga kualitas stadion tersebut.

"Itu tanggung jawab dia. Dia dari mana, siapa yang mengizinkan, nanti kalau lapangnya rusak kita dicemoohkan lagi sama bobotoh. Buat apa diserahkan dari pemkot (Bandung) kepada Persib. Dan semua kita urus, kita perbaiki, akan lebih cantik lagi nanti di lapangannya," pungkasnya.

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sendiri telah resmi dikelola PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan penandatanganan pengelolaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sudah dilakukan pada Rabu (3/7/2024).

"Jadi GBLA sudah ditandatangani kemarin per tanggal 3, jadi tentunya ini sudah bisa dioperasionalkan," kata Bambang ditemui setelah rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (4/7/2024).

Bambang mengungkapkan, dalam perjanjian tersebut memuat beberapa poin kerja sama antara Pemkot Bandung dan PT PBB. Meski Bambang tak menjelaskan detail, ia menegaskan kewajiban antarpihak sudah tertera dalam penandatanganan tersebut.

"Kedua belah pihak saling melengkapi, jadi biaya pemeliharaan dibebankan ke pihak kedua. Terus revenue dari pihak kedua masuk ke pendapatan dari daerah Kota Bandung," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di detikPop. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads