Mereka yang Memilih Mundur Sebagai Pelatih Persib

HistoriSib

Mereka yang Memilih Mundur Sebagai Pelatih Persib

Sudirman Wamad - detikJabar
Minggu, 23 Jul 2023 10:00 WIB
Pelatih Persib Luis Milla.
Luis Milla (Foto: Persib Bandung)
Bandung -

Persib Bandung mengalami awal musim yang sulit pada tahun ini. Luis Milla memutuskan mengundurkan sebagai pelatih Persib. Keputusan Luis Milla itu mengguncang Persib dan membuat Maung Bandung pincang.

Luis Milla tak sendiri, keputusannya itu diikuti oleh dua asisten pelatih asal Spanyol, yakni Manuel Perez Cascallana dan Carlos Grande Rodriguez.

Kondisi demikian memang tak asing bagi Persib. Sebelumnya, Persib pernah merasakan hal yang sama. Ya, ditinggal pelatih saat awal musim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juan Paez

Juan Paez, pelatih asal Chili yang pernah melatih Persib. Juan Paez datang saat kondisi Persib sedang kacau. Saat itu, Persib berada di zona degradasi pada Liga 1 2003.

Juan Paez membawa misi menyelamatkan Persib keluar dari zona degradasi. Paez dikontrak Persib pada putaran kedua musim 2003. Setelah Persib mendepak gerbong Polandia, Paez membawa gerbong dari Chili. Kuartet Chili itu di antaranya Claudio Lizama (bek) Alejandro Tobar (gelandang), Rodrigo Lemunao (penyerang) dan Rodrigo Sanhueza (penyerang).

ADVERTISEMENT

Paez memang hanya bisa membawa Persib bertengger di posisi 16. Saat itu, ia harus melanjutkan perjuangannya di babak play off. Selama babak play off, Persib mengemas 7 poin dari tiga laga. Berada di posisi puncak. Dan, berhasil selamat dari degradasi. Selain Persib, Persela berhasil promosi ke kasta teratas. Persela mengemas empat poin dari tiga laga. Sementara itu, Perseden dan PSIM harus bermain di Divisi Satu.

Karena berhasil menyelamatkan Persib dari degradasi, Paez pun mendapatkan perpanjangan kontrak semusim. Ia menukangi Persib pada 2004. Pada musim ini, hubungan Paez dan Persib tak hangat. Paez kala itu merasa tak disenangi di klub.

Ia menyatakan mundur dari klub pada akhir musim 2004. Pada musim 2004, Paez membawa Persib berada di posisi enam. Dari 34 laga, Persib memetik 49 poin. Kepergian Paez diikuti oleh sejumlah pemain asal Chile, yakni Alejandro Tobar dan Claudio Lizama.

Djajang Nurjaman

Djajang Nurjaman, pelatih lokal yang fenomenal. Djajang berhasil membawa Persib juara pada musim 2014. Djajang memang sukses sebagai pemain dan pelatih saat membela Persib.

Namun, Djajang dan Persib sepakat berpisah pada 2017. Desas-desus mundurnya Djajang itu sudah tercium sejak awal musim. Bahkan, pada pekan kesembilan Liga 1 musim 2017, Djajang sempat melontarkan keinginannya untuk mundur. Alasannya, cacian dan makian bobotoh yang membuatnya tak lagi betah membela Maung Bandung.

Walhasil, manajemen Persib dan Djajang pun menggelar pertemuan. Manajemen membujuk Djajang agar tak mundur. Djajang pun mengamini bujukan manajemen.

Setelah melakoni lima laga usai batal mundur, Djajang kembali melontarkan keinginannya untuk mundur. Keputusan Djajang untuk mundur itu disampaikan usai melakoni laga pada pekan ke-15, saat itu Persib kalah dari Mitra Kukar 1-2. Persib bermain di kandang Mitra Kukar yakni Stadion Aji Imbut.

Djajang benar-benar mantap mundur dari Persib. Manajemen pun mengamini keputusan pelatih yang akrab disapa Djanur itu. Djanur mengaku tak bisa mengangkat performa tim. Saat itu Maung Bandung kesulitan menembus papan atas pada awal musim.

Setelah berbulan-bulan tanpa kursi pelatih kepala. Kemudian, Persib datangkan Mario Gomez, pelatih asal Argentina.

Mijan Radovic

Setelah Mario Gomez semusim bersama Persib. Kemudian, Persib menunjuk pelatih kepala baru, yakni Miljan Radovic. Radovic merupakan mantan pemain Persib pada 2011 hingga 2012. Kemudian, ia ditunjuk sebagai pelatih Persib pada 2019.

Sayangnya, karier Radovic di Persib sebagai pelatih tak begitu bagus. Ia mengundurkan diri jelang Liga 1 musim 2019 bergulir. Radovic hanya menukangi Persib untuk kompetisi Piala Presiden dan Indonesia.

Radovic menjadi pelatih Persib dalam waktu 122 hari. Pelatih asal Montenegro itu hanya melakoni enam laga, dan hanya mengemas satu laga. Dua laga berakhir imbang, dan tiga kekalahan.

Robert Alberts

Setelah Radovic mundur dari Persib, manajemen menunjuk Robert Alberts gantikan Radovic. Persib pun mengarungi Liga 1 2019 bersama Robert Alberts. Robert membawa Persib di posisi enam pada musim pertamanya. Persib mengemas 51 poin dari 34 laga. Musim kedua terhalang pandemi COVID-19.

Kemudian, pada musim 2021/2022, Robert mampu membawa Persib pada posisi dua klasemen. Persib meraih 69 poin dari 34 laga. Dari 34 laga itu, Persib hanya kalah lima kali, kemudian meraih kemenangan sebanyak 20, dan imbang sembilan kali.

Namun, musim berikutnya Robert tak konsisten mengangkat performa Persib. Pada awal musim 2022/2023, Persib mencatatkan hasil buruk di awal musim. Dalam tiga laga awal, Persib tak pernah menang. Hanya meraih dua kali imbang dan kekalahan. Saat itu, Persib berada di posisi 17.

Karena catatan buruk itu, Robert pun memutuskan mengundurkan diri pada Rabu 10 Agustus 2022. Saat itu, bobotoh juga kecewa dengan Robert yang tak mampu mendongkrak performa Persib seperti musim-musim sebelumnya.

Kini, Luis Milla pun sama. Luis Milla yang merupakan pengganti Robert mengundurkan diri pada awal musim. Luis Milla memutuskan mundur karena alasan keluarga.

(sud/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads