HistoriSib: Kala Isu Suap dan Pengaturan Skor Menerpa Persib

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 25 Nov 2022 20:00 WIB
Logo Persib. (Foto: persib.co.id)
Bandung -

Isu suap di dunia sepakbola Indonesia sempat menjadi perhatian publik. Suap maupun pengaturan skor jadi isu yang telah lama ada. Terpaan isu suap banyak menghampiri klub-klub Indonesia baik dari kasta tertinggi hingga tingkat terendah.

Isu suap juga sempat menerpa klub sekelas Persib Bandung. Di tahun 2018 lalu, Persib diterpa isu suap. Persib kabarnya menerima suap untuk pengaturan skor dalam sebuah pertandingan Liga 1.

Kala itu, tuduhan yang disematkan kepada klub kebanggaan warga Kota Bandung ini adalah mengalah saat bertemu dengan PSMS Medan pada lanjutan Liga 1 2018. Bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, 9 November 2018, Persib kalah 0-1 dari PSMS.

Pada laga itu, pelatih Persib Mario Gomez bahkan sampai meradang karena tak puas akan keputusan wasit. Gomez mengaku sangat kecewa dengan hasil pertandingan tersebut. Dia juga menyoroti kinerja wasit, Suhardiyanto.

Dalam laga itu, wasit dianggap terlalu gampang mengeluarkan kartu kuning untuk para pemain Persib, tapi tidak bagi lawan. Dari lima kartu kuning yang keluar dari kantong Suhardiyanto, empat di antaranya untuk pemain Persib.

Usai laga melawan PSMS kelar, isu tak sedap itu pun datang. Sejumlah pemain Persib disebut menerima suap. Isu itu telah ramai diperbincangkan di media sosial dan membuat suasana internal Persib memanas.

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar sampai-sampai angkat bicara mengenai dugaan suap tersebut. Dia dengan tegas membantah pemainnya menerima suap.

"Kemarin terus terang saya sangat marah, bukan marah kepada pemain. Hariono nangis, saya dituduh menerima uang supaya kalah kan itu sangat gila. Saya tidak percaya sedikitpun," kata Umuh, ditemui di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (19/11/2018).

Umuh juga tidak terima bila manajemen dituding ikut terlibat dugaan suap tersebut. Menurutnya itu tidak masuk akal.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Muchtar (kiri) dan Kuswara S Taryono Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

"Demi Allah saya tidak mengeluarkan uang seperti itu, Pak Glenn (Direktur Utama PT PBB) apa lagi. Kenapa kalau menang kita mengeluarkan uang bonus ratusan juta, masak memberi orang supaya tidak menang, gila kan," ujar dia.

Dalam isu suap yang menerpa Persib itu, sosok Supardi dan Ardi Idrus jadi sasaran olok-olok. Keduanya dituding menerima suap agar mengalah dalam pertandingan.

"Saya sudah bicara langsung dengan Supardi, Ardi Idrus, sampai nangis kayak anak kecil yaah. Sakit sangat sakit dia bilang. Main tiga puluh kali, satu kali salah masa dibegitukan. Itu tidak benar yah," kata Umuh.

Adanya isu suap itu membuat Umuh dan manajemen Persib akhirnya memutuskan mengusut tuntas kasus tersebut. Ia tidak ingin, isu itu mengganggu konsentrasi tim di kompetisi.

"Harus diusut karena ini sudah jelas pelecehan dan mencemarkan nama baik," ujarnya.

Awal isu suap mencuat. Simak di halaman berikutnya.




(bba/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork