Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule didesak mundur setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Bahkan dukungan mundur itu makin dikuatkan melalui petisi yang sudah ditandatangani ribuan orang.
Tapi mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar angkar suara. Tidak seharusnya Iwan Bule mundur dari jabatannya.
Dikutip dari detikSport, Iwan Bule dituntut mundur oleh publik setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi di Malang pada 1 Oktober lalu. Banyak yang menilai, kegagalan PSSI membuat kompetisi dengan layak dan profesional harus membuat pejabatnya malu dan mundur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSSI, sebagai induk organisasi sepakbola nasional, dianggap ikut bertanggung jawab. Setelah kepolisian menetapkan enam tersangka, salah satunya Direktur Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, desakan Iwan Bule mundur kian gencar.
"Mundur bukan jawaban. Justru sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua Umum PSSI, tidak seharusnya mundur. Dia (Mochamad Iriawan) harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi," ujar Agum yang juga Dewan Pembina PSSI, dalam laman PSSI, Senin (10/10/2022).
Ia bahkan mengapresiasi langkah Iwan Bule. Sebab sesaat setelah kejadian, Iwan Bule meluncur ke malang dan bertemu keluarga korban di rumah sakit dan kediamannya.
"Bahkan saya dengar selama 7 hari berada di Malang dan berkeliling ke keluarga korban dan ke Kanjuruhan. Ini saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab. Saya apresiasi itu," ujarnya.
Agum menambahkan Ketua Umum PSSI dan Exco juga harus menerima apapun keputusan atau rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah melalui Kemenkopolhukam.
"Jadikan itu masukan dan kemudian dilaksanakan. Siapapun pasti ingin kompetisi sepak bola di Tanah Air makin baik. Kompetisi itu jantungnya sepak bola. Kalau tidak ada kompetisi ya hambar. Itu sebabnya kompetisi yang baik akan menghasilkan tim nasional yang baik pula."
Ia pun berpesan agar PSSI terus mengaungkan 3 Tabu, slogan yang pernah ia gaungkan saat menjadi Ketua Umum PSSI.
Ketiga Tabu itu, pertama, pemain tidak berkelahi di lapangan apapun alasannya. Kedua tidak boleh memprotes wasit dengan berlebihan. Ada mekanisme untuk memprotes pengadil lapangan itu. Ketiga, tidak boleh terlibat suap.
"Jika 3 Tabu itu dilaksanakan, saya yakin kompetisi akan berjalan baik dan benar dan pasti akan enak ditonton serta dinikmati," kata Agum.
Selanjutnya, Agum meminta siapapun yang ingin maju menjadi Ketua Umum PSSI untuk bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir 2023. 'Silakan bertarung di sana. Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara (voters),'' ujarnya.
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Iwan Bule Didesak Mundur, Agum Gumelar Angkat Suara
(orb/orb)