Membuka Lebar Pintu Perdamaian Viking dan Jakmania

Arus perdamaian antarsuporter makin menguat, terutama yang selama ini saling berseteru. Salah satunya adalah antara Viking Persib Club dan The Jakmania.

Viking sendiri merupakan kelompok suporter Persib Bandung, sedangkan The Jakmania adalah pendukung Persija Jakarta. Kedua kubu ini saling berseteru sejak tahun 2000-an dan lestari sampai sekarang.

Tapi Tragedi Kanjuruhan jadi pemantik. Insiden ini memicu banyak suporter menyuarakan perdamaian, termasuk Viking dan Jakmania. Bahkan di sejumlah daerah mulai terjalin perdamaian.

Mungkinkah perdamaian Viking dan Jakmania ini benar-benar terwujud?

Bidang Organisasi dan Keanggotaan Viking Persib Club (VPC) Panca Wirakusumah mengatakan upaya perdamaian sudah berkali-kali dilakukan. Bahkan para pengurus pusat dari kedua organisasi suporter ini sudah berkali-kali duduk satu meja hingga nongkrong bareng.

"Memang beberapa kali telah dilaksanakan perdamaian. Tapi saya boleh katakan tidak berjalan dengan baik karena itu hanya menyentuh levelan pengurus, tidak menyentuh ke grassroot," kata Panca dalam live Instagram Gosib (Ngobrolin Persib) di akun @detikjabar, Selasa (11/10/2022).

Menurutnya, kunci penting untuk perdamaian justru pangkal terbesarnya ada di tingkatan akar rumput atau anggota yang tersebar di berbagai daerah. Gerakan perdamaian harus datang dari mereka sebab permusuhan sudah begitu mengakar hingga ke tingkat bawah.

Kuncinya, perwakilan distrik Viking di berbagai daerah mesti menyuarakan perdamaian secara serempak sesuai keinginan para anggotanya. "Kalau distrik sudah siap, mereka report ke kita, kita tinggal finalisasi saja," tuturnya.

[Gambas:Instagram]

Panca sendiri setuju jika perdamaian benar-benar terjadi. Namun, perdamaian tak semudah itu dilakukan karena harus dilakukan dari tingkatan teratas hingga paling bawah.

Meski begitu, riak-riak perdamaian sudah mulai disuarakan sejumlah distrik Viking. Sejauh ini, sudah sekitar 20 persen distrik mengajak ingin berdamai dengan Jakmania, bahkan ada yang sudah merealisasikan ikrar damai di masing-masing daerah.

"Kalau dihitung sih memang belum terlalu banyak ya, baru sekitar 20 persen lah (yang mengajak berdamai dengan Jakmania)," ucap Panca.

Panca menyebut masih ada pro dan kontra soal permusuhan itu. Meski banyak di media sosial yang menyuarakan perdamaian, fakta di lapangan belum 100 persen ingin berdamai.

Namun, jumlah yang sepakat berdamai jadi semangat tersendiri untuk diwujudkan dan bukan sekadar seremoni belaka. Viking pun masih akan menampung aspirasi perdamaian dari setiap distrik. Jika geliatnya makin besar, upaya perdamaian secara nyata akan diwujudkan.

"Setelah ini terhimpun, terhitung, ini sudah mengakomodir setengah atau lebih untuk berdamai, baru kita akan kontak ke rival kita. Ini sudah saatnya kita bisa duduk bareng satu tribun di stadion. (Suporter Persib) Bandung mau ke Jakarta atau (suporter Persija) Jakarta mau ke Bandung, silakan, sudahi permusuhan)," tuturnya.

Panca mengatakan pihak Jakmania juga ingin berdamai. Namun mereka masih menghimpun keinginan para anggotanya dan momentum tepat untuk mengikrarkan perdamaian dengan Viking.

Namun Viking tak mau buru-buru mengambil langkah. Dalam waktu dekat, Viking akan menyatukan pandangan dengan para anggotanya, terutama perwakilan distrik. Hal ini akan dimaksimalkan di tengah jeda kompetisi Liga 1.

"Dalam waktu-waktu dekat kita akan mengumpulkan distrik, kita akan samakan persepsi biar momentum untuk perdamaian ini bisa lebih cepat karena ini kan lagi ada kekosongan kompetisi, lagi dijeda," ujarnya.

"Untuk mengisi kekosongan ini kita terus intens komunikasi dengan distrik, dengan The Jak juga. Karena ada kekosongan ini, kita yang akan bikin momentumnya. Semoga (perdamaian) ini bisa terjadi di sela-sela jeda kompetisi ini ya," kata Panca.