PT LIB memperpanjang masa penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2022/2023 untuk 14 hari imbas tragedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Penundaan selama dua pekan ini merupakan keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi. Seluruh klub Liga 1 dan Liga 2 pun sudah mendapatkan pemberitahuan soal keputusan ini.
Baca juga: Liga 1 dan Liga 2 Ditunda Dua Pekan! |
"Kemarin sudah dapat surat pemberitahuan dari PSSI bahwa selama 2 minggu liga (Liga 2) dihentikan untuk proses investigasi masalah di Malang," ungkap Sekretaris Umum PSKC Cimahi, Rahmat Hidayat saat dihubungi detikJabar, Selasa (4/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi PSKC, kata Rahmat, keputusan menunda kompetisi selama dua pekan bakal berpengaruh pada pemain yang tengah menunjukkan tren positif selama mengarungi kompetisi.
"Untuk PSKC jelas mengganggu, bisa berpengaruh ke psikologi pemain, official, dan pendukung. Selain itu kan juga berpengaruh ke semuanya, sponsor juga bisa terganggu," tutur Rahmat.
Tindak lanjut dari keputusan tersebut, skuad asuhan Djoko Susilo diberikan waktu libur selama sepekan. Mereka diizinkan pulang ke keluarganya masing-masing.
"2 minggu ini kita liburkan dulu, kita kasih kesempatan pemain untuk pulang ke keluarga. Tapi minggu depan sudah di mess untuk aktivitas lagi," ujar Rahmat.
Rahmat mengatakan pihaknya juga khawatir jika dampak dari tragedi yang menewaskan ratusan suporter itu ialah sanksi berkepanjangan dari FIFA sesuai hasil investigasi yang dilakukan.
"Yang jadi kekhawatiran kalau berkepanjangan sanksinya. Karena ada informasi bisa sampai 8 tahun dan sanksi lainnya. Apalagi kan outputnya sekarang perkembangan Timnas sedang bagus-bagusnya," kata Rahmat.
Sebagai orang yang berkecimpung di dunia sepak bola, Rahmat turut menyayangkan tragedi tersebut bisa terjadi apalagi sampai menimbulkan korban jiwa ratusan orang.
"Kami jelas menyayangkan, karena dampaknya kan luas bukan Liga 1 saja tapi Liga 2 juga. Itu bentuk kekecewaan suporter, cuma direspons keamanan terlalu berlebihan. Tapi tidak bisa menyalahkan keamanan juga karena mereka yang bertanggungjawab. Kita doakan yang terbaik saja untuk semuanya," ungkap Rahmat.
(iqk/iqk)