Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menyimpan kisah duka bagi sepak bola Indonesia. Tiga laga besar menjadi saksi bisu empat nyawa melayang di stadion yang berada di Kota Kembang, julukan Kota Bandung.
GBLA merupakan salah satu stadion megah di Indonesia. Kapasitas stadion ini mampu menampung sekitar 40.000 orang. Anggaran pembangunan terbilang cukup fantastis, yakni Rp 546 miliar.
Berikut ini sejarah kelam Stadion GBLA yang membuat sejumlah orang meregang nyawa:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ricko Andrean
GBLA diresmikan pada Mei 2013 dari sebelumnya peresmian direncanakan pada Desember 2012. Empat tahun setelah diresmikan, seorang Bobotoh bernama Ricko Andrean tewas dianiaya.
Almarhum waktu itu berusia 22 tahun. Ia dikeroyok Bobotoh lainnya di Stadion GBLA. Saat itu, Persib Bandung bertanding melawan Persija Jakarta, Sabtu, 22 Juli 2017.
Almarhum Ricko saat itu berusaha menolong salah seorang suporter yang dikeroyok. Nahasnya, Ricko juga menjadi sasaran amukan Bobotoh saat itu. Ricko kritis! Ia sempat dirawat lima hari di rumah sakit sebelum meninggal dunia pada Kamis, 27 Juli 2022.
Simak Video "Video: Dua Perusak Fasilitas GBLA Kini Ditahan"
[Gambas:Video 20detik]