Hari pemungutan suara akhirnya tiba. Pada Rabu (27/10) pagi sekitar pukul 07.25 WIB, TPS 002 di Gedung Serba Guna Wiyata Guna, Cicendo, Pasir Kaliki, Bandung sudah dibuka.
Petugas KPPS membacakan bahwa jumlah surat suara baik Gubernur-Wakil Gubernur dan Wali Kota-Wakil Wali Kota di TPS tersebut sejumlah 612 surat suara. Turut dibacakan aturan para pemilih diharapkan datang ke meja pendaftaran untuk meminta nomor undian. Alat komunikasi pun harus dititipkan ke petugas pendaftaran.
Di pagi itu, antrean para pemilih belum terlalu ramai. TPS ini berada di komplek yayasan disabilitas, sehingga lebih dikenal sebagai TPS ramah untuk para disabilitas. Namun, belum terlihat adanya pemilih disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas yang hadir pertama ialah para lansia. Mereka nampak semangat memberikan suaranya untuk masa depan Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat lima tahun ke depan.
Salah satu lansia yang hadir paling awal ialah Maman (74), warga Gang Terasana, Cicendo, Pasir Kaliki, Bandung. Ia bahkan mendapat nomor antrean pertama. Cuaca pagi di Bandung yang masih sejuk, membuatnya datang mengenakan jaketnya yang berwarna merah.
"Saya datang paling pagi, sampai dapat nomer antrean 1. Semangat atuh, saya biasa bangun pagi. Kalau milih di pagi-pagi itu enak, kalau siang kan rame terus takut ya hujan. Tadi motoran aja ke sini sendiri," kata Maman.
Pemilihan kali ini adalah pilkada yang kesekian kalinya buat Maman. Ia mengaku tak pernah golput. Saat di bilik suara pun Maman tak nampak kebingungan, nampaknya dia sudah punya pilihan kuat.
"Untuk pemimpin yang terpilih ya semoga lancar, lebih peduli masyarakat, lebih dekat ke warganya. Saya tadi milih yang programnya saya dukung dan nampak bisa membantu mereka yang nggak punya (kurang mampu)," tutur Maman.
"Saya mah tadi nggak bingung di dalem. Sudah yakin dengan pilihan saya. Hari ini kelihatan alhamdulillah pilkada lancar, semoga aman damai dan jangan sampai ada gangguan," doanya.
Testimoni Maman soal pilkada hari ini jauh berbeda dengan salah satu pemilih pemula di TPS yang sama. Adalah Putri (19), warga Gang Terasana yang baru berkesempatan nyoblos di tahun ini. Kalau Maman punya keyakinan, Putri justru datang tanpa pilihan.
"Saya belum tahu mau milih siapa, baru mau nanti memutuskan di dalam bilik suara," kata Putri sambil tertawa malu.
Putri saat ini masih belum punya pekerjaan dan baru saja lulus dari SMK. Ia mengaku belum punya pilihan karena teman-teman seusianya pun tidak ada yang membicarakan sosok pemimpin impian untuk Bandung atau Jawa Barat.
Baca juga: Cara Cek DPT Online Terbaru, Mudah dan Cepat |
Putri nampak acuh tak acuh, ia pun tak berusaha mencari tahu saat merasa tak terpapar informasi. Ia juga tak pernah terpapar informasi kampanye paslon. Saat masuk ke dalam bilik suara pun, Putri jadi nampak butuh waktu lebih lama untuk memilih satu-satunya paslon yang mungkin ia kenal.
"Saya sih sekarang belum kerja, di rumah aja habis lulus SMK. Belum tahu juga ke depan mau kerja apa gitu," tuturnya.
"Saya nyoblos milihnya waktu udah di dalem (bilik). Harapannya buat pemimpin ke depan ya yang membuat maju masyarakat," pesan Putri.
(aau/iqk)