Debat kedua Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2024 digelar KPU di Hotel Patra, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Debat berlangsung pada Sabtu (16/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Dalam debat kedua ini, Calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendapat pertanyaan tentang isu lingkungan di Jawa Barat. Pertanyaan itu disampaikan oleh moderator dalam debat tersebut.
"Isu lingkungan di Jawa Barat memuat empat masalah utama. Yakni perubahan tata ruang hutan dan lahan, sumber daya air permukaan, persampahan, dan pencemaran udara. Pertanyaannya, bagaimana upaya strategi Anda mengatasi masalah tersebut?" tanya moderator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dedi, untuk menyelesaikan isu lingkungan tersebut maka harus dilakukan perubahan tata ruang. "Yang pertama melakukan perubahan tata ruang agar ruang gunung diperluas, karena hari ini semakin menyempit," kata Dedi.
"Dalam kaidah Sunda, ada kalimat begini. Ada leuweung tutupan, ada leuweung titipan, ada leuweung awisan, ada leuweung garapan. Keempat ini harus diterapkan secara konsisten. Karena masyarakat kita hari ini sudah menyerobot ke leuweung tutupan," ucap dia menambahkan.
Menurut Dedi, yang dia sebut sebagai leuweung tutupan saat ini di Jawa Barat hanya tersisa 17 persen. Jika hal itu tidak dipertahankan bukan tidak mungkin bencana banjir dan longsor akan melanda wilayah Jawa Barat.
Di samping itu, kata Dedi, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya kebijakan dari pemerintah. Pemerintah harus bisa memberikan tindakan tegas terhadap perilaku penyimpangan lingkungan.
"Tindakan-tindakan pemerintah yang tegas dan terukur, terhadap siapa? Berbagai perilaku penyimpangan lingkungan, baik pembalakan hutan, penambangan liar. Dan kemudian melakukan tindakan lagi kepada apa? Memetakan wilayah-wilayah yang salah peruntukannya," tutur Dedi.
Kemudian, kata Dedi, pemerintah harus bisa memastikan kondisi sungai dalam keadaan terjaga agar aliran sungai bisa mengalir dengan baik. Jawaban Dedi pun mendapat tanggapan dari paslon lain.
Cagub Acep Adang Ruhiat menilai untuk mengatasi isu lingkungan di Jawa Barat maka harus ada kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. "Kita akan menawarkan optimalisasi program yaitu bagaimana menata seperti Citarum yang tentu kita harus jadikan objek pertama, dalam rangka bagaimana program nasional yang bekerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, yaitu dalam rangka membersihkan dan merehabilitasi sungai-sungai semacam Citarum melalui patroli, edukasi dan penegakan hukum," tutur Adang.
Selanjutnya, Cagub Jeje Wiradinata juga memberikan tanggapannya terkait dengan isu lingkungan ini. Menurutnya, untuk menangani persoalan ini maka harus melibatkan seluruh komponen masyarakat.
"Kajian menumpuk di kantor, tata ruang sudah punya semua. Tapi masalah tetap masalah. Kuncinya bukan pada itu, karena itu sudah ada dan kajian sudah ada. Tapi bagaimana menangani persoalan adalah melibatkan seluruh komponen masyarakat," kata Jeje.
Cagub Ahmad Syaikhu menawarkan tiga hal untuk mengatasi masalah lingkungan di Jawa Barat. Pertama edukasi kepada masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Kedua, kata dia, diperlukan adanya kolaborasi antara pemerintah kota dan kabupaten, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.
"Kemudian yang ketiga perlunya teknologi tepat guna untuk mengelola lingkungan hidup, di antaranya mengelola sampah," ucap Syaikhu.
Merespons tanggapan dari paslon lain, Cagub Dedi Mulyadi kembali menjelaskan tentang ajaran yang ada di dalam masyarakat Sunda. "Kenapa saya ngomong tentang papat kalimat tunggal, tentang manusia Sunda, sesungguhnya ajaran papat kalimat tunggal dan manusia kultural dan ajaran Sunda yang sering orang menuduh sebagai kemusyrikan itu adalah ajaran manusia itu hidup selaras dengan alam," kata Dedi.
Sekadar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon (paslon) gubernur dan calon wakil gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Paslon nomor urut 1 Acep-Gita diusung oleh PKB. Pasangan Jeje-Ronal diusung PDIP. Kemudian, pasangan Syaikhu-Ilham diusung Partai NasDem, PKS, dan PPP. Dan, pasangan Dedi-Erwan diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat kedua Pilgub Jabar mengambil judul 'Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih'. Dalam debat tersebut terdapat enam sub tema, yakni, industri budaya, pariwisata, peningkatan PAD berbasis sumber daya alam, mitigasi bencana, kualitas lingkungan hidup dan toleransi beragama.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 50 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat kedua Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(tya/tey)