.webp)
Para calon gubernur (cagub) Jawa Barat saling beradu gagasan soal strategi menjadikan kuliner ikonik khas daerah jadi tujuan wisata. Sebab, selama ini kuliner di tiap daerah di Jabar dinilai kurang menjadi tujuan wisata.
Hal ini jadi salah satu pertanyaan yang tertuang dalam debat kedua Pilgub Jabar yang berlangsung di Cirebon pada Sabtu (16/11/2024). Cagub Jabar Acep Adang mengaku akan melakukan beberapa cara untuk menjadikan makanan lokal untuk jadi wisata.
Salah satunya dengan melakukan promosi dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Di samping itu, Acep juga akan melakukan festival kuliner, membangun pusat kuliner di Jabar termasuk meningkatkan kualitas ekspor ke luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kita bicara kuliner lokal, tentu kita akan berbicara kualitas, tentu ketika bicara kualitas, baik dalam bentuk kemasan ataupun bentuk yang lainnya, sehingga orang tertarik terhadap kuliner lokal tersebut," tutur Acep.
Jawaban Acep kemudian ditanggapi Cagub Jeje Wiradinata. Menurut Jeje, perlu ada pemetaan terlebih dahulu di suatu daerah.
"Harus petakan mana daerah produksi, mana pemasaran. Daerah produksi dan pemasaran harus dibangun satu konektifitas oleh-oleh dan sebagainya. Misal, Garut yang memproduksi, Pangandaran yang memasarkan," tutur Jeje.
Cagub Ahmad Syaikhu pun menanggapi Jabar memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Menurutnya, perlu strategi untuk meningkatkan potensi kuliner khas sehingga menjadi tujuan wisata.
"Melakukan edukasi pendampingan terhadap wisata jabar, melengkapi sarana prasarana, sehingga kuliner bisa skill up meningkatkan kualitas yang ada, pemerintah provinsi membantu dalam bentuk promosi pariwisata," tutur Syaikhu.
Sementara Cagub Dedi Mulyadi menyebut diperlukan beberapa penanganan untuk menjadi kuliner lokal menjadi tujuan wisata. Pertama, memetakan kualitas makanan, kedua pendamping untuk branding, ketiga membuat festival nasional hingga internasional, keempat pemerintah tidak ragu mengenalkan kuliner lokal di mana pun dan di forum apapun.
"Pemerintah tidak ragu di mana pun forum apapun hingga dunia. Pada akhirnya jadi brand, yang ketika masuk brand, dalam alam bawah sadar manusia maka orang akan mau makanan itu," ujar Dedi.
Menanggapi jawaban dari paslon lain, Acep Adang mengatakan bahwa dirinya setuju dengan prinsip kuliner untuk menjadi tujuan wisata. Sebab, kata dia, kuliner tidak bisa lepas dari proses wisata. Sehingga, diperlukan juga upaya pemerintah untuk mewujudkan kuliner lokal.
"Ada wisata kuliner wisata religi, alam, dan terkait sejarah. Tentu dari bagian ini, bagian yang tidak bisa dipisahkan, kunjungan ke mencari cenderamata sehingga jadi titik tolak kebanggaan negara yang bersangkutan," tutur Acep.
Sekadar diketahui, debat kedua Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 atau Pilgub Jabar digelar KPU di Hotel Patra, Kabupaten Cirebon. Debat berlangsung pada Sabtu (16/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Debat diikuti oleh empat pasang calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Paslon nomor urut 1 Acep-Gita diusul oleh PKB. Pasangan Jeje-Ronal diusul PDIP. Kemudian, pasangan Syaikhu-Ilham diusul Partai NasDem, PKS, dan PPP. Dan, pasangan Dedi-Erwan diusul oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat kedua Pilgub Jabar mengambil judul 'Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih'. Dalam debat tersebut terdapat enam sub tema, yakni, industri budaya, pariwisata, peningkatan PAD berbasis sumber daya alam, mitigasi bencana, kualitas lingkungan hidup dan toleransi beragama.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 50 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat kedua Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(dir/dir)
