Debat Perdana Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 digelar KPU di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kota Bandung. Debat berlangsung pada Senin (11/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Pada sesi kedua debat, Cagub Dedi Mulyadi mengambil undian dari fishball dan mendapat pertanyaan dari huruf 'E' tentang Pengembangan Talenta Digital. Moderator Frisca Clarissa hanya memberi kesempatan satu kali baca pertanyaan tersebut.
"Kebutuhan talenta nasional pada tahun 2030 ditargetkan mencapai 500 ribu orang per tahun di Jabar. Harapannya mereka bisa ikut dalam pembangunan nasional bertalenta digital. Bagaimana konsep Anda untuk mengatasi kesenjangan, dengan tingginya permintaan dan ketersediaan?" tanya Frisca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi Mulyadi memaparkan jawabannya dalam waktu 45 detik. Ia menjelaskan bahwa seiring perkembangan waktu banyak anak muda yang punya talenta digital.
"Banyak yang punya talent dari pendidikan formal atau bakat alamiah. Jadi pada ruang publik ya harus didorong pendidikan menengah atau tinggi, harus tersedia. Talenta digital itu bukan cuma orang yang menekuni, tapi juga seluruh aspek kehidupan seperti salah satunya perdagangan digital," jawab Dedi.
Jawaban Dedi kemudian ditanggapi oleh Cagub Acep. Menurutnya, dalam pembangunan talenta digital perlu didukung. Ia menyediakan kartu wirausaha muda dan pelatihan keterampilan digital yang berfungsi untuk melihat usaha-usaha potensial lainnya.
"Lalu kami sediakan akademi digital, adalah perguruan tinggi yang terpusatkan pada peningkatan literasi dan kompetensi digital. Kami sediakan 5.000 pelatihan sertifikasi digital," kata Acep.
Sementara itu Cagub Jeje mengatakan bahwa talenta digital dan pendidikan adalah satu kesatuan. Maka dengan era digitalisasi, harus dibangun pendidikan yang mendukung.
"Jadi bisa dua persoalan selesai. Lalu kami akan mendirikan SMK-SMK di tiap Kecamatan yang belum ada. Kami ingin menuntaskan pendidikan sampai perguruan tinggi, jadi kami sediakan biaya pendidikan Rp10 juta untuk 100 ribu orang. Maka digitalisasi itu akan jadi vokasi di SMK-SMK itu," ucap Jeje.
Cagub Ahmad Syaikhu menanggapi dengan pandangan pentingnya memberikan pendampingan digital dalam berbagai programnya. "Kami berharap pada tiga program pelatihan yang kami sediakan, anak-anak agar melek digital dan bisa memanfaatkan HP untuk hal produktif. Kami juga akan melaksanakan internet gratis di rumah ibadah, agar bisa termonitoring jika ada penyimpangan penggunaan, dan kami ingin sediakan coworking space kecamatan untuk ajang anak-anak muda," tutur Syaikhu.
Dedi pun kembali menambahkan tanggapan pada akhir sesinya. Ia mengatakan, dalam mendukung talenta digital akan menjadi problem jika tidak punya produksinya.
"Maka dermawan ingin membangun talenta digital yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah istimewa. Talenta ini diharapkan dapat mengadvokasi produktivitas di Jabar agar tidak kalah dengan produk luar negeri yang dipasarkan di sini," ucap Dedi.
Sekedar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Pasangan Acep-Gita diusung oleh PKB, pasangan Jeje-Ronal diusung PDIP, pasangan Syaikhu-Ilham diusung Partai NasDem, PKS, dan PPP, sementara pasangan Dedi-Erwan diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat berlangsung selama 120 menit, membahas 7 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis. Tema debat perdana Pilgub Jabar 2024 yakni 'Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global'.
KPU Jabar mengangkat 7 sub tema debat, yaitu Kesehatan dan Penurunan Stunting, Mentalitas dan Karakter Generasi Muda, Kemiskinan dan Pengangguran, Pengembangan Digital Talent, Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan, Isu Perempuan dan Anak, serta Pendidikan Inklusif dan Berkualitas.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 100 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(aau/dir)