Calon Gubenur Jawa Barat nomor urut 1 Acep Adang menyampaikan gagasannya untuk mengentaskan masalah TBC di Jabar dengan menghadirkan screening digital dan kartu keluarga bahagia.
Acep menyampaikan hal itu saat menjawab pertanyaan dalam debat publik perdana Pilgub Jabar 2024 mengenai penanganan strategi untuk mengurangi jumlah kasus TBC di Jabar.
"Pertama screening digital massal, kedua kartu keluarga bahagia dimana program memberikan nutrisi bagi pasien, kemudian 627 klinik kesehatan terpadu untuk pelayanan TBC. Dengan demikian diharapkan kami mampu memberikan pelayanan terbaik," kata Acep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang disampaikan Acep soal pengentasan TBC itu mendapat respons dari para calon lainnya. Jeje Wiradinata, calon gubernur nomor urut 2 menyebut, penanganan TBC harus dilakukan dengan menjaga lingkungan tidak boleh kumuh.
"TBC adalah penyakit lama dan bisa diobati, yang perlu dilakukan adalah lingkungan yang tidak boleh kumuh. Kedua penyiapan tenaga medis yang mumpuni, insyaallah TBC bisa ditangani," ucap Jeje.
Calon gubernur nomor urut 3 Ahmad Syaikhu mengatakan, penanganan TBC harus dilakukan dengan menghadirkan kota bebas rokok dan meningkatkan pelayanan posyandu.
"Persoalan TBC ini masalah lingkungan, bisa jadi karena perokok pasif maka harus bebas rokok. Penanganan harus dari posyandu untuk menangani kasus TBC, makanya penting revitalisasi posyandu dan perlu ditingkatkan insentif petugas posyandu," tuturnya.
Sementara calon gubernur nomor urut 4 Dedi Mulyadi mengatakan, penanganan TBC bisa dilakukan dua tahap, yakni jangka pendek dan panjang. Untuk jangka pendek menurutnya adalah dengan diagnosa anak yang diduga mengidap TBC.
"Seluruh anak yang berpotensi memiliki penyakit harus didiagnosa agar tidak terjadi kasus. Di situ diperlukan negara untuk menghadirkan dokter keluarga. Jangka panjang, harus didampingi fasilitas ekonomi, lingkungan yang harus segera diperbaiki," ucap Dedi.
Apa yang disampaikan ketiga calon tersebut disambut hangat Acep Adang. Dia mengungkapkan, pada intinya penanganan TBC harus dilakukan sejak dini. Dengan begitu, langkah menghadirkan screening digital jadi solusinya.
"Pada dasarnya kami setuju apa yang disampaikan, dengan demikian karena TBC penyakit menular makanya perlu penanganan lebih dini. Makanya perlu program screening digital untuk tahu lebih dini," ujar Acep.
Debat Perdana Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 digelar KPU di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kota Bandung. Debat berlangsung pada Senin (11/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Sekedar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Pasangan Acep-Gita diusung oleh PKB, pasangan Jeje-Ronal diusung PDIP, pasangan Syaikhu-Ilham diusung Partai NasDem, PKS, dan PPP, sementara pasangan Dedi-Erwan diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat berlangsung selama 120 menit, membahas 7 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis. Tema debat perdana Pilgub Jabar 2024 yakni 'Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global'.
KPU Jabar mengangkat 7 sub tema debat, yaitu Kesehatan dan Penurunan Stunting, Mentalitas dan Karakter Generasi Muda, Kemiskinan dan Pengangguran, Pengembangan Digital Talent, Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan, Isu Perempuan dan Anak, serta Pendidikan Inklusif dan Berkualitas.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 100 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(bba/mso)