Penolakan pendirian gereja terjadi di Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Padahal, menurut Camat Lemahwungkuk, Adam Wallesa, izin pendirian bangunan sudah didapatkan baik dari tingkat Kelurahan sampai Kementerian Agama.
Menanggapi hal tersebut, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon turut memberikan tanggapan saat konferensi pers usai debat kandidat kedua yang dilaksanakan KPU Kota Cirebon. Diawali dari pasangan nomor urut 1, yakni Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati.
Secara tegas, Dani Mardani sangat menyayangkan penolakan warga atas pendirian gereja di Pegambiran. Menurutnya, peristiwa intoleransi tersebut jangan sampai terulang kembali di Kota Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat menyayangkan sekali. Insyaallah, tapi kabar terbaiknya, mudah-mudahan peristiwa yang di Pegambiran semoga bisa selesai. Kemarin aparat di tingkat kecamatan dan kelurahan sudah turun tangan. Doa terbaik dari saya mudah-mudahan peristiwa intoleransi bisa ditangani dan tidak terjadi lagi di masa mendatang," tutur Dani.
Sebagai calon wali kota, Dani akan menjadi pemimpin yang menjamin pelaksanaan kegiatan semua agama di Kota Cirebon. "Dani-Fitria menjamin, seluruh umat beragama itu bisa melaksanakan ibadahnya dengan aman dan nyaman," tegas Dani.
Sedangkan paslon nomor urut 2, yakni Eti Herawati dan Suhendrik menegaskan pemerintah harus hadir sebagai jembatan antarpihak yang terlibat. Sebagai calon wali kota, Eti berharap masalah tersebut dapat segera diselesaikan.
"Dari Kami mudah-mudahan semua ini bisa terselesaikan dengan baik, duduk bersama dengan stakeholder terkait, dengan dimediasi Pemerintah Kota Cirebon," tutur Eti.
Sementara itu, pasangan calon wali kota nomor urut 3, yakni Effendi Edo juga turut memberikan tanggapan. Menurut Edo, penolakan pendirian gereja di Pegambiran tersebut tidak boleh terjadi. Menurutnya, di Kota Cirebon semua umat beragama menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Sebetulnya itu tidak boleh terjadi, semua umat beragama di Cirebon adalah tanggung jawab pemerintah, maka pemerintah harus bisa memfasilitasi, tidak boleh terjadi lagi. Jadi pemerintah harus bisa menjembatani dan pemerintah menyelesaikan persoalan yang terjadi," tutur Edo.
Edo juga menyebut kondisi toleransi masyarakat Cirebon sejauh ini sudah cukup baik, bahkan cenderung membaik. "Toleransi di Kota Cirebon cukup baik, sudah baik bahkan cenderung membaik," pungkas Edo yang berpasangan dengan Siti Farida Rosmawati.
(sud/sud)