Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil temuannya dalam periode 3-12 Oktober 2024. Dalam rilis temuan survei 'Siapa Kuat di Jawa Barat? Dinamika Elektoral Mutakhir di Tanah Pasundan', suara pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie mulai merangsek naik.
Hal tersebut dipaparkan oleh Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi. Ia menyebut paslon Pilgub Jabar Dedi-Erwan unggul dengan angka 75,7 persen. Namun, pasangan Syaikhu-Habibie mulai menyusul elektabilitasnya dengan dengan angka 13,8 persen.
Sementara posisi ketiga diduduki Acep Adang-Gitalis sebesar 4,2% dan Jeje-Ronal 2,7%. Adapun partisipan yang tidak menjawab/tidak tahu sebanyak 3,6%.
Sekedar diketahui, pada bulan September lalu rilis survey Indikator memperlihatkan elektabilitas Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie sebesar 10,98%, hampir 11%. Dalam hitungan satu bulan, elektabilitas Syaikhu juga perlahan naik.
"Dalam simulasi top of mind Calon Gubernur juga Syaikhu awalnya 2,2% jadi naik lumayan 9,2%. Posisi Syaikhu ini ada peningkatan meski masih landai, mulai menyaingi Dedi Mulyadi," ucap Burhan, Senin (14/10/2024).
Menurutnya, hal ini bisa jadi alarm untuk tim pemenangan paslon Pilgub Jabar yang lainnya. Burhan pun memberikan catatan untuk pasangan yang diusung PKS dan Nasdem ini agar lebih giat memperkenalkan calonnya ke pedesaan.
Sebab, survey Indikator menunjukkan bahwa paslon nomor urut 3 ini masih berpotensi mendapatkan elektabilitas tertinggi dari basis pendukung loyal PKS yang berada di daerah megapolitan.
"Memang tidak ada cara lain buat Syaikhu-Ilham untuk gaspol dengan waktu yang tersisa. Memang kelemahan Pilkada ini kampanye waktunya pendek jadi startnya terlambat ya, jadi mahal sekali musuhnya yakni waktu dan logistik," ucap Burhan.
"Kalau mau mengejar ya Syaikhu-Ilham harus kalahkan warung madura ibaratnya. Harus kampanye sehari 48jam, tanpa tidur. Itu baru soal waktu. Lalu logistiknya dalam beberapa waktu terakhir juga harus besar. Sekarang berharap saja debat Pilgub besok yang nonton itu banyak," sambungnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan mengatakan bahwa ada tren masyarakat lebih cenderung banyak menonton Debat Pilgub Jakarta. Meski begitu, harapannya dengan Pilgub Jabar yang punya keunikan karakteristik, dapat mengundang perhatian warganya untuk menyaksikan debat.
Sebab dari situ lah adanya peluang bagi kandidat yang lain. Apalagi, lawan bebuyutan Syaikhu-Ilham yakni Demul-Erwan, malah lebih unggul di pedesaan. Ini bisa jadi strategi untuk paslon nomor urut 3 meraup suara dari perkotaan.
"Demul banyak unggul di pedesaan, kalau perhatikan padahal Jabar itu banyak juga pemilih kota. Jadi sebenarnya masih ada peluang untuk ASIH jadi Asik. Jadi jangan hanya Asih, tapi Asik. Istilahnya kalahkan warung madura. Meski partisipasi jomplang, partisipasi loyalis PKS bisa muncul semuanya," ujar Djayadi.
(aau/yum)