Elektabilitas Syaikhu-Ilham Kian Menguat Sepekan Jelang Pencoblosan

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Pilgub Jabar 2024

Elektabilitas Syaikhu-Ilham Kian Menguat Sepekan Jelang Pencoblosan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 21 Nov 2024 16:36 WIB
Gaya pesawat terbang Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie jelang debat kedua Pilgub Jabar 2024
Gaya pesawat terbang Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie jelang debat kedua Pilgub Jabar 2024 (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Bandung -

Elektabilitas pasangan calon nomor urut 3, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie kembali meningkat dalam hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia. Pada survei periode 14-20 November 2024, keduanya mengantongi elektabilitas sebesar 16,4%.

Survei tersebut melibatkan jumlah sampel 800 orang dari seluruh provinsi Jawa Barat. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka, dengan teknik pengambilan sampel metode multistage random sampling. Adapun toleransi kesalahan atau margin of error +- 3,5% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan ada peningkatan elektabilitas Syaikhu-Ilham dibandingkan dengan hasil survei periode sebelumnya di bulan Oktober. Ia melihat adanya tren peningkatan popularitas pada keduanya, setelah masa kampanye berlangsung selama dua bulan lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya pada simulasi top of mind, pemilih yang tidak tahu tinggal 10,3% dan tidak terbagi disproporsional tapi menyebar. Ahmad Syaikhu naik cukup tinggi dari 9,2% menjadi 12,1%. Nama lain terlihat cukup stabil, ada juga yang menyebut Ilham Habihie tapi di bawah 1%," ucap Burhan, Kamis (21/11/2024).

Lalu untuk simulasi surat suara dengan empat pasangan calon, elektabilitas Dedi-Erwan memang masih unggul sebesar 71,5%. Namun Syaikhu-Ilham juga terus meningkat perlahan dan kini mengantongi elektabilitas 16,4%.

ADVERTISEMENT

Dua pasangan yang lain, dalam survei Indikator baru mengantongi elektabilitas di bawah 5% yakni Jeje-Ronal 4% dan Acep-Gita 4,4%. Masih ada pemilih yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 3,7%.

Namun Burhan mengatakan, peningkatan elektabilitas yang masih landai tersebut jadi kendala untuk paslon ASIH memenangkan Pilgub Jabar. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan dengan maksimal ialah mengerahkan pemilih militannya, untuk hadir di TPS dan mencoblos keduanya.

"Tapi kan targetnya Syaikhu ini harus menyalip Dedi. Di tanggal 27 nanti, sepertinya sangat berat buat Syaikhu. Kecuali adanya tingkat partisipasi yang sangat timpang. Kalau pendukungnya datang ke TPS jauh lebih banyak ketimbang pendukung Dedi, bisa jadi hasil pemilu lebih ketat dari yang diduga," ucap Burhan.

Selain itu, keduanya juga bisa memanfaatkan waktu yang tersisa tinggal beberapa hari lagi. Sebab, ketimpangan polularitas menjadi batu sandungan buat keduanya.

Burhan mengatakan, baru kali ini PKS tidak mengusung artis sebagai Cawagub. Seperti diketahui pada Pilgub Jabar 2014, PKS mengusung Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. Lalu pada Pilgub Jabar 2018, PKS mengusung Ahmad Heryawan-Dede Yusuf.

"Jadi artis itu yang membuat kader PKS terangkat. Tapi kali ini memilih teknokrat. Selain itu, Jabar ini kandangnya Prabowo. Saat 2018 Prabowo mengusung Sudrajat-Syaikhu dengan narasi nasional dan itu meningkatkan suara di hari jelang Pilkada. Sementara Prabowo sekarang di belakang Dedi," tutur Burhan.

Pada closing statementnya, Burhan menyatakan waktu tetaplah waktu, apapun bisa terjadi dalam kurun waktu enam hari ke depan. Terlebih, masih ada undecided voters sebesar 27% orang yang masih bisa berubah pilihan.

"Bisa saja pemilih Dedi karena musim hujan, lalu nggak datang. Basis PKS kan biasanya juga militan, mungkin nyoblos dianggap jihad, bisa saja itu terjadi. Tapi karena pemilu dilakukan secara serentak, bisa mengurangi potensi untuk warga tidak menggunakan hak suaranya. Peluang Dedi sangat besar, kecuali ada blunder luar biasa atau gempa tektonik elektoral yang tak bisa diprediksi," katanya.

(aau/yum)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads