Tak banyak kafe yang jadi tempat nongkrong anak-anak muda menyajikan menu menyehatkan. Kebanyakan menjual menu yang nyaris seragam, yakni minuman kopi beserta turunannya.
Salah satu alternatif di tengah monotonnya menu yang ditawarkan kafe di Bandung dan sekitarnya, Jatuh Hati boleh masuk daftar kunjung. Hidden gem di Kota Cimahi yang punya menu sehat dan antimainstream.
Lokasinya ada di Jalan Usman Dhomiri, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Sebuah kafe bernuansa rustic, lantaran jauh dari kesan industrial maupun mewah layaknya kafe-kafe kekinian di pusat kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantas disebut sebagai hidden gem karena lokasinya memang agak 'nyumput'. Tersembunyi di balik sebuah bangunan yang berfungsi sebagai bengkel. Jalan masuknya pun cuma bisa dilalui satu buah mobil dengan permukaan yang masih bebatuan.
Kadang, konsumen yang baru satu kali datang bisa terlewat saat hendak berkunjung lagi ke kafe tersebut. Apalagi konsumen yang berniat datang untuk pertama kalinya, tentu lebih baik mengandalkan bantuan penunjuk arah alias google maps.
"Jadi Jatuh Hati ini baru open public di tahun 2021, itu juga masih terus kita develop. Sampai akhirnya di 2022 mulai berjalan lebih serius," kata Muhammad Irfan Kamil, pemilik Jatuh Hati kafe saat berbincang dengan detikJabar belum lama ini.
![]() |
Pria 32 tahun itu lancar menceritakan ihwal kafe yang awalnya hanya sebagai tempat nongkrong bareng teman-teman di masa pandemi COVID-19 di tahun 2020 silam. Namun dari situ, pintu bisnis mulai terbuka perlahan.
"Awalnya cuma buat nongkrong pribadi saja. Tapi waktu itu banyak yang nyasar ke sini, terus nanya ini kafe atau bukan. Akhirnya kepikiran buat dibuat kafe dan open public," kata Irfan.
Tak heran, sebab jika kita menyusuri Jalan Usman Dhomiri dari arah Jalan Raya Amir Machmud menuju Kelurahan Padasuka, ada sebuah gang mencurigakan yang di pinggirannya ditanami beberapa varietas sebagai hiasan.
Berjalan sampai ujung gang buntu itu, ada sebuah pintu dari kusen bekas. Saat menginjakkan kaki melintas bagian luar dan dalam, seketika mata terkesiap dengan suasana adem, tenang, dan bikin betah nongkrong lama-lama.
Secara arsitektur, Jatuh Hati lumayan berbeda dengan kafe pada umumnya. Furniture yang digunakan bernuansa klasik dengan barang bekas pakai. Namun sama sekali tak menghilangkan rasa nyaman saat nongkrong baik sendiri maupun dengan teman-teman.
"Sekarang memang lebih fokus lagi ke konsep tempatnya itu 3R (reduce, reuse, recycle). Jadi interior dan furniture yang dipakai itu 90 persenan barang refurbish. Intinya ya rustic," kata Irfan.
Tawarkan Menu Minuman Menyehatkan
Berbicara soal menu yang ditawarkan, Jatuh Hati tak terlalu ideal. Namun yang berbeda dari kafe lainnya, mereka punya beberapa menu minuman dengan bahan baku herbal yang menyehatkan tubuh.
Sebut saja minuman penghilang kembung, pereda influenza, pereda sakit kepala, kemudian berbagai jenis jus buah yang dibuat dari bahan baku segar tanpa pemanis buatan.
"Lahirnya menu sehat itu berangkat dari kebiasaan. Dari 2012, saya banyak konsumsinya herbal kalau badan lagi enggak fit. Misalnya itu kita dopping dengan rempah dan jamu seperti jahe, kunyit, serai. Kemudian kita coba tawarkan sebagai menu signature kita di sini dan banyak yang suka," kata Irfan.
Namun dari segi bisnis, Irfan tak mau mempertahankan idealismenya semata. Ia tetap menyuguhkan menu-menu mainstream seperti olahan kopi hingga minuman menyegarkan lain yang pastinya punya kandungan gula lebih banyak.
"Dari segi bisnis tetap ada menu yang banyak ada di kafe lain. Cuma kita siasati misalnya minuman pakai sirup, itu sirupnya kita buat sendiri. Terus menu makanan yang kita buat itu yang homie banget. Jadi kita enggak mau memaksakan selera kita ke kustomer," kata Irfan.
Miranti Putri, salah seorang pelanggan punya kesan tersendiri saat ngopi dan nongkrong di Jatuh Hati. Menurutnya suasa Jatuh Hati lebih tenang dan menyejukkan ketimbang di kafe lainnya.
![]() |
"Kebetulan memang suka ngopi dan nongkrong. Nyaman di sini, enggak bising, terus nuansanya jadul gitu. Ada minuman herbal sama jusnya," kata Miranti.
Dari segi harga, menurutnya masih cukup terjangkau. Namun yang terpenting, pengalaman yang didapat dan fasilitas yang disediakan sebanding dengan uang yang dikeluarkan.
"Kalau minuman dari harga Rp15 ribu ada, makanan dari Rp12 ribuan seperti bala-bala itu ada. Jadi terjangkau juga sebetulnya. Dan buat saya yang paling penting ada musola yang luas," kata Miranti.
Simak Video "Video: Spot Bengong Syahdu dengan View Ciamik Gedung Tinggi Jakarta!"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)