Selsalse, Kisah Serasi Menyesap Kopi Hitam dan Menikmati Daging Durian

Selsalse, Kisah Serasi Menyesap Kopi Hitam dan Menikmati Daging Durian

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 03 Feb 2025 07:00 WIB
Selsalse Coffee Sukabumi
Selsalse Coffee Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Sukabumi -

Durian dan kopi hitam mungkin terdengar seperti kombinasi yang tak biasa, tetapi bagi para pencinta si raja buah ini, perpaduan ini menciptakan keseimbangan rasa yang unik. Durian dengan teksturnya yang lembut dan rasa manis legit sering kali meninggalkan sensasi lengket di mulut, sementara kopi hitam yang pahit dan aromatik menjadi penetral alami yang menyegarkan.

Seteguk kopi setelah sepotong durian bukan hanya mengurangi rasa enek, tetapi juga memperkaya pengalaman rasa, di mana manisnya durian semakin terasa mendalam sebelum ditutup dengan pahitnya kopi yang menghangatkan tenggorokan.

"Kopi hitam dan durian itu pasangan serasi. Durian punya tekstur lembut, rasa manis, bahkan ada yang sedikit pahit. Nah, kopi hitam yang pekat dan pahit jadi penyeimbang yang pas," kata Herlandi pemilik kebun sekaligus lokasi wisata Bukit Durian Sagara kepada detikJabar, Minggu (2/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herlandi dahulu adalah pekerja offshore, pekerja yang melakukan kegiatan pengeboran minyak dan gas bumi di lepas pantai. Kini ia mengelola perkebunan durian sekaligus lokasi wisata aestetik di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi bersama Irianti sangistri dan anak-anaknya.

Citarasa durian dan kopi juga menginspirasi Irianti, istri dari Herlandi untuk membuat tempat ngopi di kawasan Bukit Durian Sagara.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang pasnya makan durian, durian itu manis, ada juga durian tertentu selain manis orang Sunda sebutnya pelem. Habis makan itu inginnya yang menetralisir itu, jadi pasangan yang pas," tuturnya.

Selsalse Coffee SukabumiSelsalse Coffee Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Irianti, menjalankan Selsalse Coffee, sebuah kafe kecil yang menjadi tempat bagi para pengunjung menyesap kopi setelah menyantap durian. Bukit Durian Sagara bukan sekadar tempat wisata biasa. Selain dikenal sebagai pusat durian unggulan dengan lebih dari 20 varian dari dalam dan luar negeri, tempat ini juga menyajikan pengalaman menikmati kopi yang disesuaikan dengan karakteristik durian.

Awalnya, tempat ini hanyalah sebuah kebun durian. Namun, semakin banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk menikmati durian, tetapi juga menikmati pemandangan perbukitan hijau yang menghadap ke laut.

"Banyak yang datang ke sini untuk melihat matahari terbit, menikmati udara segar, lalu makan durian. Dari situ, muncul ide untuk membuka kafe yang bisa melengkapi pengalaman mereka," ujar Herlandi mencerita awal berdirinya Bukit Durian Sagara.

Tempat ngopi Selsalse Coffee menghadirkan suasana santai bagi para pengunjung nama Selsalse sendiri artinya salse atau santai yang menggambarkan bahwa setelah menikmati durian, menyesap kopi adalah penutup yang sempurna sambil bersantai.

Di kebun yang dikelola Herlandi, terdapat berbagai jenis durian, mulai dari lokal hingga internasional. Durian unggulan seperti Musang King, D24, Duri Hitam, dan Masmuar dari Malaysia menjadi favorit pengunjung, sementara durian lokal seperti Si Coklat, Merah Banyuwangi, dan Pelangi tak kalah diminati.

Namun, tidak semua jenis durian cocok dipadukan dengan kopi yang sama. "Setiap jenis durian punya karakteristiknya sendiri. Kalau durian yang sangat manis seperti Musang King, biasanya cocok dengan kopi robusta yang lebih pahit. Tapi kalau durian seperti Duri Hitam yang ada sedikit rasa pahitnya, lebih pas dipadukan dengan kopi arabika yang punya sedikit keasaman," jelas Herlandi.

(sya/sud)


Hide Ads