Di jejeran ruko Jalan Ciremai Raya terdapat penjualan makanan khas Cirebon, yakni empal gentong. Berbeda dengan di tempat lain, empal gentong yang diberi nama Empal Gentong dan Empal Asem Plered tersebut, dijual dengan harga yang cukup murah, hanya Rp 12. 000 per porsi.
Penjual empal gentong, Yatno memaparkan, dirinya sengaja menjual empal gentong dengan harga yang terjangkau. Bagi, Yatno yang penting empal gentong yang dijual, laris dibeli orang.
"Sengaja emang harganya murah, beda sama yang di tempat lain, karena di sini kan kebanyakan yang belinya tuh penduduk sekitar juga, jadi harganya menyesuaikan, kalau mahal-mahal nanti nggak laku," tutur Yatno, Senin (29/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yatno sendiri sudah puluhan tahun berjualan empal gentong. Yatno menceritakan, dirinya sudah berjualan empal gentong sejak tahun 2005. Bahkan, lanjut Yatno, ketika itu, empal gentong yang ia jual hanya dihargai Rp 5.000.
"Jualan dari tahun 2005 sudah sekitar 19 tahun jualan empal gentong. Tadinya jualan di Galunggung, lalu pindah ke sini, di sini sudah 12 tahun lah," tutur Yatno.
![]() |
Menurut Yatno, yang menjadi ciri khas dari empal gentong adalah cara memasaknya yang masih memakai gentong. "Kalau makanan lain kan mungkin wadahnya beda-beda, tapi kalau empal gentong harus pakai gentong," tutur Yatno.
Meski dijual dengan harga yang terjangkau, untuk masalah rasa, tidak jauh berbeda dengan empal gentong di tempat lain. Campuran kuah kuning panas, yang dimasak dalam gentong, lalu dicampur dengan rempah-rempah dan potongan jeroan dan daging sapi.
Perpaduan tersebut, menciptakan sensasi rasa rempah yang segar dan gurih di mulut. Jeroan dan daging sapinya pun, memiliki tekstur yang lembut dan tidak keras. Agar lebih kenyang, bisa juga ditambahkan nasi atau lontong.
Yanto sendiri tidak menghitung secara pasti berapa porsi yang terjual dalam sehari. Tetapi, Yanto memperkirakan, ada sekitar 50 porsi empal gentong yang bisa habis terjual. "Untuk totalnya mah saya nggak pernah dihitung, kisaran paling 50 puluh porsi, untuk omzetnya mungkin tinggal dikali saja," tutur Yatno.
Empal gentong dan empal asem khas Plered milik Yatno berlokasi di jalan Ciremai Raya, Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Buka dari pukul 09:00 WIB pagi sampai pukul 18:00 WIB.
Sejarah empal gentong
Mengutip detikJabar, empal gentong khas Cirebon sudah ada sejak abad ke 15. Menurut Tendi, dosen sejarah dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, lahirnya empal gentong tidak lepas dari perpaduan budaya yang ada pada masa itu.
![]() |
Kala itu Cirebon menjadi tempat pertemuan suku bangsa yang berbeda, seperti Indonesia, Arab, India, dan Tiongkok. Tendi memaparkan, untuk gulainya itu berasal Arab dan India, rasa rempah dari Indonesia, sedangkan untuk teknik memasaknya itu berasal dari Tiongkok.
Tendi belum bisa memastikan dimana empal gentong pertama kali muncul. Namun, banyak yang berpendapat, makanan empal gentong berasal dari Desa Battembat, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.
Karena, menurut Tendi, di desa Battembat, kala itu pernah menjadi pusat penjagalan hewan sapi dan kerbau, yang menjadi bahan utama dalam membuat empal gentong khas Cirebon.
(yum/yum)