Bagi pecinta bakso ataupun mi ayam dan bakso, saus menjadi tambahan yang wajib saat menyantap kuliner tersebut. Tampaknya, saus sudah merupakan sahabat bakso ataupun mi ayam di mana pun berada.
Mungkin banyak yang bertanya, mengapa saus bakso maupun mi ayam yang sering ditemukan identik dengan saus botol bertekstur kental. Ternyata, hal itu dikarenakan mayoritas bahan baku saus tersebut berbahan dasar ubi, menciptakan tekstur saus kental dengan rasa khas.
Yuki Eka Bastian, Direktur Produksi Surabraja, yang mempelopori saus bakso maupun mie ayam di wilayah Cirebon, mengungkapkan bahwa mayoritas saus yang diproduksinya berbahan dasar ubi dengan komposisi ubi sebesar 60 persen. "Kenapa sausnya kental, karena bahan dasarnya ubi," katanya kepada detikJabar, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kembang Gula Ebo yang Tawarkan Nostalgia |
Ia juga menjelaskan ubi yang digunakan untuk membuat saus haruslah ubi berwarna putih. Selain memiliki warna yang netral saat diproduksi, ubi putih juga memberikan rasa khas dalam saus yang diproduksi. "Kalau buat ubi yang dipakai buat saus ini ya harus ubi putih, selain warna yang netral, ubi ini juga yang menambah cita rasa saus," tambahnya.
Untuk cita rasa pedas yang muncul pada saus, Yuki mengungkapkan bahwa mereka menggunakan cabai khusus yang diimpor langsung dari India. "Rasa pedas yang muncul pada saus itu dari ekstrak minyak cabai kapsikum yang diimpor langsung dari India," ucapnya.
Cabai kapsikum dipilih karena memiliki rasa yang pedas dengan harga yang stabil, berbeda dengan cabai asal Indonesia yang harganya tidak stabil.
Berdiri sejak tahun 1990, kini saus Surabraja asal Cirebon telah berhasil menguasai pangsa pasar di seluruh daerah di Jawa Barat. "Alhamdulillah, untuk wilayah Jawa Barat sudah punya pasar, saus kami juga sudah sampai ke Batam, Jambi, Samarinda, dan Balikpapan," terangnya.
Sejarah Saus Surabraja Cirebon
Yuki menjelaskan bahwa usaha ini bermula pada tahun 1960 di zaman kakeknya, saat itu hanya memproduksi kecap. Namun, pada tahun 1990, kakeknya memilih untuk memproduksi saus karena melihat menjamurnya pedagang bakso dan mi ayam di wilayah Cirebon.
"Waktu itu kakek saya lihat banyak penjual bakso dan mi ayam, jadi melihat peluang itu akhirnya kakek saya beralih menjadi produsen saus," tuturnya.
Setelah beberapa tahun, usaha tersebut dilanjutkan oleh ayahnya. Karena gemar meracik, akhirnya ditemukan formula bahan dasar saus dari ubi. "Karena bapak saya senang meracik, akhirnya ketemu formula saus dari bahan dasar ubi sampai sekarang," ungkapnya.
Kini, saus Surabraja telah bertransformasi menjadi produsen saus terbesar di Cirebon yang mampu memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Jawa Barat. Dalam sehari, untuk memproduksi saus, Yuki membutuhkan 40 ton ubi yang disuplai langsung dari wilayah Kuningan dan Majalengka.
"Sehari kebutuhan ubi untuk memproduksi saus sebanyak 40 ton yang dipasok langsung dari Kuningan dan Majalengka," paparnya.
Dibantu oleh 1.500 karyawan, Yuki mengaku dapat memproduksi saus sebanyak 1 juta botol per hari yang didistribusikan untuk seluruh wilayah Jawa Barat. "Alhamdulillah sekarang sudah ada 1.500 karyawan dan sehari bisa memproduksi sebanyak 1 juta botol," tutupnya.