Usia tidak menyulutkan semangat Ebo untuk terus berkeliling Kota Cirebon sembari mengayuh gerobaknya untuk menjajakan kembang gula atau harum manis yang dijualnya. Pria berusia 76 tahun itu tetap tersenyum dan semangat setiap kali berdagang jajanan jadul.
Ayah dari 8 orang anak ini mengaku sudah lebih dari 20 tahun berkeliling berjualan kembang gula yang selama ini menjadi tumpuan hidup bagi istri dan anak-anaknya. "Kalau jualan ini udah lebih dari 20 tahun, dati kembang gula juga saya bisa ngasih makan keluarga," kata dia sambil mengusap keringat di dahinya saat bertemu detikJabar, Selasa (4/6/2024).
Meskipun barang dagangannya sering kali dianggap sebagai jajanan jadul, akan tetapi hal itulah yang saat ini menjadi daya tarik bagi pembeli karena langkanya jajanan semacam ini di tengah zaman modernesisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak apa-apa jualan saya sering dianggap jajanan jadul, tapi sekarang malah banyak yang cari. Kata yang beli sih buat ngobatin kenangan masa lalu," ucapnya.
Setiap hari, selain berkeliling dari satu gang ke gang lainnya. Ia juga sejak pagi buta sudah mengincar salah satu sekolah dasar untuk menjajakan jajanan kembang gula bagi anak-anak sekolah dasar.
"Kalau pagi sih ya saya ngincer sekolah-sekolah SD, kalau udah siang ya keliling-keliling aja maghrib baru pulang ke rumah," paparnya.
Dari krikhtiaran dirinya berjualan kembang gula, ia berhasil membeli rumah untuk berteduh bagi keluarganya yang berlokasi di Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. "Alhamdulillah juga saya dari kembang gula bisa beli rumah buat keluarga saya," tuturnya.
Varian Rasa Kembang Gula Milik Ebo
Ada tiga varian rasa kembang gula yang dijualnya, mulai dari rasa strawberry, vanila dan original. Untuk bisa menikmati satu porsi kembang gula yang dijajakannya, hanya cukup mengeluarkan uang sebesar Rp5.000.
"Cuma Rp5.000 aja buat satu kembang gula, kalau rasa sih ada 3 mulai dari rasa strawberry, vanila sama yang original aja sih," jelasnya.
Untuk menjaga kualitas kembang gula, ia secara tegas mengatakan selalu menggunakan gula pasir premium untuk mengantisipasi efek buruk terutama bagi anak-anak. "Kalau saya sih pakai dua merek gula premium aja, soalnya biar anak-anak yang beli nggak batuk," ujarnya.
Uniknya, setiap kali berkeliling mengayuh gerobak kecilnya. Ia selalu memutar lagu-lagu lawas, sebagai ciri khas untuk mengundang para pembeli.
"Kenapa setel musik jadul, ya supaya pada tahu kalau yang lewat saya. Jadi buat ngundang para pembeli juga sih," katanya.
Tidak hanya kembang gula, ia juga menjual mainan topeng-topeng jadul dan kincir jadul yang terbuat dari plastik.
"Buat topeng harganya mulai Rp7.000 sampai Rp15.000, kalau buat kincir saya juga cuma Rp5.000," tutupnya.
(sud/sud)