Harga Beras Naik, Nasi Timbel di Pangandaran Makin Ciut

Harga Beras Naik, Nasi Timbel di Pangandaran Makin Ciut

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Selasa, 27 Feb 2024 16:15 WIB
Penjual nasi timbel di Pangandaran.
Penjual nasi timbel di Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar
Pangandaran -

Harga beras di Pangandaran sentuh Rp 20 ribu per kilogram. Kondisi tersebut membuat pengelola rumah makan memperkecil ukuran nasi timbel. Salah satunya dilakukan warung nasi Ambu di Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Pemilik Warung Nasi Ambu Asep Sumarna mengaku saat ini tidak bisa mempertahankan harga nasi timbel yang dijualnya. Asep memperkecil ukuran nasi timbel di tengah kenaikan harga beras.

"Harga beras sekarang Rp 17 ribu per kilogram, bahkan ada yang Rp 20 ribu per kilogram untuk beras premium," kata Asep saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (27/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, selain beras harga komoditas seperti cabai rawit, bawang merah hingga bumbu dapur lainnya naik. "Bumbu dapur juga ikut naik, apalagi ini menjelang Ramadan," ucapnya.

Ia mengatakan saat ini untuk harga nasi timbel naik menjadi Rp 5 ribu per timbelnya. Selain itu, ukurannya pun diperkecil. "Kami juga perkecil ukuran nasi timbelnya," kata dia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kadisdagkop UKM Pangandaran Tedi Garnida mengatakan harga beras di Pangandaran memang mengalami kenaikan, tapi tidak signifikan. "Meskipun di luaran terdengar ada yang sampai Rp 20 ribu per kilogram, tapi itu hanya di beberapa toko atau pedagang," kata Tedi kepada detikJabar.

Menurutnya, dibandingkan kabupaten lain yang ada di Jabar, harga beras di Pangandaran memang lebih mendingan.

Sementara hasil pantauan harga kebutuhan pokok di Disdagkop UKM Pangandaran pada Selasa (27/2/2024) harga beras premium Rp 15.000 per kilogram dan beras medium Rp 14.00 per kilogram. "Untuk harga tersebut sampel di beberapa toko," ucapnya.

Tedi berkata untuk harga yang melambung tinggi terjadi di warung-warung kecil dan grosir. "Karena kan mereka ambilnya dari toko besar, sehingga kios-kios itu pasti harganya lumayan,' kata Tedi.

Ihwal kenaikan harga beras di Pangandaran, menurut Tedi, tidak ada kaitannya dengan bansos. "Kalau di Pangandaran gak ngaruh," katanya.

Untuk penyebab kenaikan harga beras masih didasari faktor el nino dan musim tanam yang belum berjalan di Pangandaran. "Kalau bicara penyebab memang masih terkait El Nino, kekeringan dan permintaan banyak tapi musim tanam belum berjalan," tutupnya.




(sud/sud)


Hide Ads