Warnanya Memang Unik, Tapi Nasi Pink Ini Kaya Protein Lho!

Kabar Internasional

Warnanya Memang Unik, Tapi Nasi Pink Ini Kaya Protein Lho!

Tim detikFood - detikJabar
Senin, 26 Feb 2024 05:30 WIB
Cantik! Nasi Warna Pink Ini Ternyata Diinfus Protein Daging Sapi
Nasi Pink (Foto: Yonsei University via Oddity Central)
Jakarta -

Nasi lazimnya berwarna putih. Tapi nasi yang satu ini berwarna pink. Tapi jangan kaget dulu. Warna yang keluar bukan pewarna makanan melainkan protein daging sapi.

Nasi tersebut memunculkan warna pink lantaran diinfus oleh protein daging sapi. Para ilmuwan membuat pengembangan nasi tersebut untuk asupan nutrisi.

Nasi memang menjadi makanan utama bagi manusia khususnya di Asia Tenggara. Namun, memakan nasi saja tak cukup lantaran bisa cepat lapar lagi. Sehingga perlu pendamping protein di samping karbohidrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti dari Yonseo University di Seoul pun membuat langkah unik. Mereka menginfus nasi dengan protein daging sapi dan sel lemak.

Nasi pink ini mengandung protein 8 persen lebih banyak dan lemak 7 persen lebih banyak dibanding nasi biasa. Dari rasanya memang tidak seperti daging, api aromanya terasa daging.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk rasanya mirip kacang (nutty) dan umami yang menyerupai karakteristik daging. Nasi pink ini diyakini menjadi makanan yang komplet meski dimakan begitu saja tanpa pendamping.


"Bayangkan memperoleh semua nutrisi yang kita butuhkan dari beras protein hasil kultur sel," kata salah satu penulis penelitian, Park So-hyeon, seperti dikutip dariOddity Central.

Upaya peneliti dalam menginfus protein daging sapi ini dilajukan dengan mengembangkan sel di laboratorium. Beras berpori jadi salah satu jenis yang ideal sebagai panggung untuk membantu sel dagung menempel pada butiran beras. Butiran beras kemudian dilapisi gelatin ikan dan dibiarkan di cawan petri selama 11 hari..

Untun tekstur yang dihasilkan sedikit lebih padat dan rapuh. Ketika dimasak, tampilannya masih seperti nasi biasa.

Percobaan pertama, peneliti menggunakan sel dari sapi hanwoo. Ke depan, mereka berencana menggunakan pasokan sel berkelanjutan yang dapat dikembangkan di laboratorium.

Peneliti juga menjajaki kemungkinan memadukan nasi dengan jenis daging atau ikan lain. Ini dilakukan demi memenuhi selera yang berbeda.

Untuk saat ini persentase protein pada nasi hibrida masih tergolong rendah. Untuk benar-benar menggantikan daging, para peneliti perlu meningkatkan kandungan protein secara signifikan.

Artikel ini sudah tayang di detikFood, baca selengkapnya di sini




(dir/dir)


Hide Ads