Rela Antre Demi Seporsi Es teler

Rela Antre Demi Seporsi Es teler

Dini Putri - detikJabar
Jumat, 10 Nov 2023 13:30 WIB
Es Teler Djayantie yang digandrungi muda mudi
Es Teler Djayantie yang digandrungi muda mudi (Foto: Dini Putri/detikJabar)
Bandung -

Sebuah kios bertenda hitam diserbu muda-mudi Bandung. Mereka rela antre demi mencicipi seporsi es teler.

Es teler itu bernama es teler Djayantie. Lokasinya berada di seberang gapura Pancuh Haur 1 gerbang kampus Unpad Dipatiukur Bandung. Es teler Djayantie di Bandung merupakan cabang anyar dari outlet pertamanya di Jambi.

Baru buka kurang dari sepekan, es teler ini sudah digandrungi oleh warga Bandung. Bahkan es teler ini viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak awal pembukaan hingga saat detikJabar kunjungi pada Kamis (9/11/2023) sore, sebanyak 500 hingga 800 cup atau porsi per harinya ludes diserbu.

Salah satu pengunjung mengungkapkan kesannya ketika membeli es teler Djayantie. Riska, mahasiswa yang sengaja datang karena penasaran dengan minuman yang sedang viral ini mengungkapkan rasa dari es teler Djayantie memiliki keunikan tersendiri, walau jajanan jadul, tapi rasanya bisa cocok dengan lidah anak muda.

ADVERTISEMENT

"Dateng ke sini soalnya lihat di Instagram, harganya murah tapi topingnya banyak banget, terus kacangnya itu juga jadi unik, worth it sih. Aku coba yang harga 15K dulu tadi, nanti bisa coba yang lain lagi," ujar Riska.

Es Teler Djayantie memiliki dua varian rasa, yaitu original dengan rasa alpukat, dan juga durian dengan dua ukuran cup, ukuran M dan jumbo. Mulai dari harga Rp 15.000 sampai Rp 22.000.

Topingnya pun melimpah dengan 12 bahan seperti pepaya, cincau hitam, nangka, biji selasih, nata de coco, gula aren dan lainnya. Yang paling menarik dan menjadi ciri khas dari es teler Djayantie adalah toping kacang karamel yang menambah cita rasa unik dan khas.

Dari sejarahnya, es teler Djayantie sendiri dibuat berdasarkan kisah percintaan sahabat dari Eno Safitri yang kandas. Eno merupakan owner dari es teler Djayantie.

"Ini kan es teler Djayantie berdiri sejak ditinggal mantan, setelah sahabat saya itu terpuruk karena patah hati, kita coba bikin produk, dan munculan ide bikin Es Teler Djayantie," kata Eno.

Kisah sahabatnya tersebut menjadi pemantik semangat untuk membangun bisnis es teler Djayantie ini. Kalimat 'Berdiri sejak ditinggal mantan' jadi tagline jajanan tersebut.

Outlet pertamanya ada di Jambi, lalu membuka outlet di Pekanbaru pada bulan Oktober 2023 lalu, dan pada akhirnya, tanggal 4 November 2023 membuka cabangnya di Bandung.

Antrean di kios es teler DjayantieAntrean di kios es teler Djayantie Foto: Dini Putri/detikJabar

Suksesnya usaha bisnis Eno Safitri didukung pula backgrounnya sebagai lulusan S1 Manajemen Marketing Universitas Putra Indonesia, Padang.

"Kalau kita anak marketing kan kita harus lihat nih, TikTok lah kita pergunakan, sosmed, dan menggaet influencer-influencer, sehingga bisa viral pada akhirnya," kata Eno.

Upaya memaksimalkan teknologi dan perkembangan media sosial saja tak cukup. Karena yang menjadi daya tarik utama dari es teler Djayantie adalah dari bahan-bahan yang digunakan dengan menyesuaikan selera target pasar utama mereka yaitu anak muda.

"Karena sebelum-sebelumnya kita bermain di makanan, akhirnya kita mikir nyiptain brand lain di luar makanan, kalau coffe shop kan udah terlalu banyak, kenapa kita gak cari makanan atau minuman lama, kan es teler itu sudah lama adanya, lalu kita modifikasi ulang biar menarik sama yang zaman sekarang menyesuaikan," kata Eno.

Es teler Djayantie juga membuka franchise dimulai dari harga 30 juta rupiah. Omzet per hari untuk outlet di Bandung semenjak hari pertama di buka ada di angka 6-8 juta rupiah. Detikers juga bisa mengunjungi sosial media dari Es Teler Djayantie seperti di Tiktok @esteler.djayantie atau Instagram @esteler.djayantie.




(dir/dir)


Hide Ads